MALANGVOICE – Rencana Pemerintah Desa (Pemdes) Sekarpuro, Pakis untuk membuat Musium Sekaran terancam batal, pasalnya pihak Desa kesulitan untuk mengumpulkan kembali barang-barang yang ditemukan warga di area situs Sekaran.
Kepala Desa Sekarpuro, Pakis, Sulirmanto mengatakan, awalnya pihaknya ingin mengumpulkan dan menampung barang-barang yang ditemukan warga di area situs Sekaran untuk ditampung di kantor Desa Sekarpuro supaya dapat dipamerkan dalam Musium Desa.
“Kami awalnya berniat ingin membuat Musium Desa yang akan menggunakan ruangan di sebelah aula Kantor Desa. Tapi, kayaknya rencana itu hanya sebuah angan-angan saja,” ungkapnya, saat ditemui diarea situs Sekaran, Senin (15/4).
Sebenarnya, lanjut Sulirmanto, pihaknya berkeinginan untuk membangun Musium Desa supaya dapat menyelamatkan peninggalan dan cagar budaya, serta dapat digunakan untuk penelitian maupun obyek wisata edukasi bagi masyarakat, khususnya pelajar.
“Jika masyarakat yang menemukan barang-barang tersebut mau menyetorkan pada desa maka akan kami gunakan untuk mengisi Musium Desa. Kalau ada Musium Desa, jelas akan banyak wisatawan yang akan melakukan penelitian maupun obyek wisata edukasi bagi masyarakat, khususnya pelajar. Yang jelas dapat mendongkrak perekonomian warga juga,” jelasnya.
Apalagi, tambah Sulirmanto, daerah dusun Sekaran ini merupakan salah satu dusun yang tertinggal di Desa Sekarpuro. Dengan adanya penemuan situs Sekaran ini, mulai bisa mendongkrak perekonomian masyarakat dusun sekitar.
“Karena masyarakat dusun Sekaran ini banyak yang masih menjadi pengangguran. Dengan adanya Situs Sekaran ini, warga yang tidak bekerja (pengangguran) bisa menjadi juru parkir bagi masyarakat yang ingin melihat kondisi situs tersebut. Bahkan ada yang mabuka warung diare situs Sekaran,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)