MALANGVOICE – Warga Kota Malang diimbau mempertebal kesabarannya. Sebab, penanganan jalan berlubang masih menunggu agenda APBD Perubahan alias PAK (perubahan anggaran keuangan).
Hal ini terungkap usai Wali Kota Malang Sutiaji menggelar pertemuan dengan perguruan tinggi di Balai Kota Malang, Kamis (4/4). Ia menjelaskan satu-satunya cara pembenahan jalan bisa dilakukan dengan memanfaatkan dana PAK. Ini baru bisa proses pertengahan tahun ini atau sekitar Juni mendatang.
Benar saja, PAK ini jadi satu – satunya cara, karena anggaran insidentil pemeliharaan jalan Rp 2,5 miliar telah habis.
“Dana itu darimana Mas? coba saya tanya, uangnya darimana,” kata Sutiaji saat ditanya tentang berbagai protes warga yang meminta perbaikan jalan berlubang.
Lantas, disinggung soal usulan pemanfaatan dana CSR (corporate social responsibility) Sutiaji pesimistis. Sebab jika memanfaatkan dana sosial dari pelaku usaha, terlebih dulu harus merevisi DED (detail engineering design).
“Kalau ada CSR masuk harus ada review dulu. Karena perbaikan jalan kan sudah masuk agenda PAK. Nanti malah gak selesai-selesai,” urainya.
Sutiaji menambahkan, bahwa Pemkot Malang melalui OPD terkait telah memetakan sekitar 18 titik jalan yang mendapatkan prioritas anggaran perbaikan. Termasuk titik jalan di kawasan Jalan Candi Panggung dan Kahuripan. Bahkan veberapa jalan sudah disiapkan tahun lalu. Tapi gagal lelang karena keterbatasan waktu.
“Baru didok Oktober- November. Tapi kan ndak bisa dua bulan selesai,” tutupnya.(Hmz/Aka)