Pemkot Malang Bahas Kemajuan Ekonomi Kreatif Bareng Wantimpres

MALANGVOICE – Kota Malang sebagai pilot projects pengembangan ekonomi kreatif Nasional bukan isapan jempol. Ini dibuktikan dalam momen pertemuan Pemkot Malang bersama Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kamis (21/2).

Ya, Wantimpres yang digawangi Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar itu menggelar rapat kerja bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Malang, Abdul Malik serta jajaran pimpinan OPD di Ruang Rapat Wali Kota Malang. Tema yang dibahas adalah revitalisasi dan revalidasi Balai Latihan Kerja (BLK) dalam menyongsong era digital dan ekonomi kreatif.

Dalam kesempatan itu Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan kondisi terkini Kota Malang dan permasalahannya. Salah satunya tentang angka pengangguran yang cukup tinggi di Jawa Timur. Hal itu disebabkan mahasiswa yang selesai studi tidak kembali ke daerah asal tetapi mencari kerja di Malang dan berkeluarga di Malang.

Pria akrab disapa Bung Edi ini juga menyampaikan harapannya agar kehadiran anggota Wantimpres di Kota Malang dapat memberikan dorongan yang positif bagi pembangunan di kota yang juga berjuluk Bumi Arema ini.

“Bukan saja menyampaikan permasalahan yang sedang terjadi di daerah, namun juga memberikan masukan-masukan terhadap program kegiatan kepada Pemerintah Pusat. Saya berharap Kepala OPD yang hadir saat ini dapat berperan aktif menyampaikan aspirasinya,” tutup Politisi Golkar ini.

Anggota Wantimpres Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar menjelaskan bahwa tugas Wantimpres adalah memberikan pertimbangan dan nasehat kepada Presiden. Untuk itu, Wantimpres mengadakan kunjungan kerja untuk melakukan revatilisasi dan revalidasi BLK dalam menyongsong era digital dan ekonomi kreatif.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK serta era industri 4.0, pihaknya memandang perlu dilakukan revitalisasi dan revalidasi BLK yang ada.

“Agar kualitas tenaga kerja kita juga semakin meningkat,” urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan, bahwa di Kota Malang sektor pariwisata, terutama hotel, restoran, menempatkan tenaga-tenaga lulusan sekolah vokasi khususnya SMK. Namun, dari lulusan yang ada, belum semuanya bisa tertampung dengan baik di hotel dan restoran Kota Malang. Sebab belum memenuhi beberapa persyaratan untuk masuk di sektor tersebut.

“Semoga apa yang kami sampaikan ini mampu mendapatkan solusi terbaik dari Pemerintah Pusat,” kata Ida.(Der/Aka)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait