Ngopi Bareng Ratusan Kyai Malang Raya, KH Ma’ruf Amin Tekankan Regenerasi Ulama

KH Ma'ruf Amin menghadiri Silaturahmi dan Ngopi Bareng bersama ratusan kyai dan pimpinan Ponpes Malang Raya di Harris Hotel and Convention Hall, Senin (29/10). (Aziz Ramadani/MVoice)
KH Ma'ruf Amin menghadiri Silaturahmi dan Ngopi Bareng bersama ratusan kyai dan pimpinan Ponpes Malang Raya di Harris Hotel and Convention Hall, Senin (29/10). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH. Ma’ruf Amin bertemu ratusan kyai dan pimpinan pondok pesantren Malang Raya di Harris Hotel Convention, Senin (29/10). Mantan Rais Am Syuriah PBNU ini menekankan pentingnya regenerasi ulama.

“Sebagai ulama dituntut menyiapkan pengganti, melalui (peran) Pesantren, oleh karena itu perlu dilakukan berkesinambungan,” kata KH Ma’ruf Amin dihadapan kyai dan pimpinan ponpes yang juga perwakilan Kabupaten/kota se-Jawa Timur itu.

Regenerasi dan kaderisasi penting, lanjut Ma’ruf Amin, sebab ulama tidak selamanya hidup. Dicontohkannya, saat zaman jahiliah, Allah SWT mengirimkan para nabi hingga nabi terakhir, Rasulullah Nabi Muhammad.

“Kalau tidak ada penerusnya ini sangat berbahaya. Kalau sampai tidak tersisa orang alim, manusia akan mengangkat manusia zalim sebagai pemimpinnya, maka mereka semua sesat. Maka inilah tugas ulama membangun pesantren -pesantren melakukan kaderisasi,” sambung dia.

Pria juga pernah menjabat Ketua MUI ini menambahkan, peran ulama dan menghadapi tugas keumatan tidak dapat dilakukan sendiri. Maka perlu para ulama membentuk organisasi, bersama -sama menjaga umat. Mengawal dan melindungi umat.

“Bahkan Rasulullah menjelang wafatnya pun lebih mengkhawatirkan kaumnya, bukan keluarga atau istri dan anaknya,” ujar Ma’ruf Amin.

Terlepas dari itu, dia mengapresiasi Komunitas Kyai Muda Bersatu (KMB) yang telah mengagendakan pertemuan ini. Momentum ini diharapkan pula jadi upaya bagaimana memperbaiki akidah rusak dan menyimpang, dan cara berpikir menyeleweng.

“Hari ini saya berbahagia karena dapat bersilaturahmi dan berbincang dalam rangka membangun semangat dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai ulama, baik itu tanggung jawab pribadi maupun kolektif bersama- sama mengawal akidah, umat dan Bangsa dan Negara,” pungkasnya.(Hmz/Aka)