MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An Nafi KB/BA Restu 1 dan TPQ AT Taufiq, Sabtu (27/10). Momentum itu sekaligus dijadikan kampanye budaya membaca buku.
“Memang memprihatinkan. Rata-rata membaca memang tinggi tapi yang dibaca itu WhatsApp, WhatsApp grup,” kelakar Sutiaji dihadapan guru dan wali murid KB/BA Restu 1 dan TPQ AT Taufiq.
Sutiaji mengapresiasi inisiatif sekolah beralamatkan Jalan Bandung ini. Sebab dengan membudayakan membaca buku akan menguatkan potensi dan karakter diri.
“Tapi buku bancaanya harus disaring. Karena ada buku yang terlalu kiri ada yang terlalu kanan. Kalau seperti itu maka karakter kebangsaan tergerus,” ujar pria berkacamata ini.
“Jadi dengan taman bacaan ini baik yang membuat dan yang membaca dapat pahala. Daripada yang dibaca itu WhatsApp grup isinya gibah (bergunjing),” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah KB/BA Restu 1 dan TPQ AT Taufiq Siti Ruqoiyah, didirikannya TMB memang merespon wali murid cenderung ngerumpi. Terutama saat menunggu anaknya selesai sekolah. Maka digagas TMB untuk bacaan wali murid.
“Buku semua sumbangan dari wali murid. Ada buku keagamaan, buku gizi anak, psikologi perkembangan anak, enterpreneur,” kata perempuan akrab disapa Yayak ini.
Sengaja diundang Wali Kota Malang Sutiaji untuk membuka TMB dengan sederhana itu tidak lain untuk menambah motivasi siswa didik. Terutama agar memotivasi cinta membaca buku sejak dini.
“Minat baca rendah juga jadi alasan. Maka gemar membaca diharapkan mampu meningkatkan SDM,” pungkasnya. (Der/Ulm)