Sutiaji Minta Kartunis Kritisi Pemerintahannya

MALANGVOICE – Pemerintah Kota Malang menegaskan komitmen untuk tidak anti pada kritik. Terutama pada perkara pemerintahan yang bebas dari korupsi. Pemerintah bahkan meminta kartunis untuk tidak segan mengkritisi lewat karya seninya.

“Kritiklah kami semua, sebelum kami terjerumus pada sesuatu yang tidak diinginkan,” kata Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutanya membuka Pameran Kartun Anti Korupsi di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (2/10).

Politisi Demokrat ini mengapresiasi kegiatan yang digagas Komunitas Kartunis Indonesia. Sebab, kritik yang disampaikan dengan media kartun sangat menginspirasi.

“Ternyata memberikan petuah, anjuran, dan saran cukup dengan tulisan ada yang tidak suka. Lain dengan karikatur karena bisa menjadi inspirasi untuk menghasilkan karya yang nantinya untuk kebaikan bersama,” sambung dia.

Senada di atas, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, pameran kartun ini adalah salah satu dari sekian cara pihaknya melakukan pencegahan dini korupsi. KPK, lanjut Saut, bukan saja lembaga penindakan praktik korupsi melainkan juga mencegahnya.

“Tugas KPK meliputi bidang penindakan dan pencegahan. Pameran semacam ini masuk dalam ranah pencegahan, yakni memberikan sosialisasi terkait korupsi pada masyarakat,” kata Saut.

Sementara itu, salah satu pemrakarsa Pameran Kartun Anti Korupsi, Jan Praba menjelaskan, bahwa strategi kritik lewat media kartun bukan sekadar menargetkan pada pemerintahan dan pejabat di kursi dewan.

“Kartunis bukan kaki tangan KPK, juga bukan musuh DPR atau pejabat pemerintah. Melalui karya yang kami musuhi (praktik) korupsi itu sendiri,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Panitia Pameran Kartun Anti Korupsi, Wirastho. Bahwa pameran ini diharapkan membuka mata visual masyarakat Kota Malang khususnya. Sehingga semakin banyak bermunculan kartunis asal Bumi Arema.

“Pameran ini sekaligus menyampaikan kritik dan keprihatinan. Kami percaya para pejabat saat ini berintegritas mewujudan Pemerintah Kota Malang yang bersih, bebas korupsi dan transparan,” pungkas pria akrab disapa Sawir ini.

Sekadar informasi, pameran yang berlangsung hingga 4 Oktober ini diselenggarakan bersama Malang Corruption Watch (MCW), Cangkir Laras, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, DKV Universitas Negeri Malang, Patembayan Citra Lekha, Fey Art, Komunitas Kalimetro, dan Kampung Cempluk. Tak sekadar pameran kartun, juga ada beragam acara mulai menonton film anti korupsi, ngobrol bareng KPK, pendidikan antikorupsi dan ngartun bareng. (Hmz/Ulm)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait