MALANGVOICE – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy menegaskan jika pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan trauma, tidak saja bagi siswa-siswa, tetapi juga guru-guru yang terdampak gempa Lombok.
Khusus untuk para guru, upaya yang dilakukan adalah dengan memindah tugas atau merotasi sementara ke sekolah lain.
“Kita rotasi, diganti guru dari daerah lain, sampai traumanya hilang,” katanya saat ditemui wartawan pada Sabtu (25/8)
Muhadjir mengungkapkan, rotasi hanya akan dilakukan di sekolah-sekolah yang masih berada di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Akan kita lihat nanti, kalau nanti ternyata ada guru-guru yang masih trauma betul akan kita alihkan. Sementara yang ada di NTB dulu saja cukup,” ujar Muhadjir.
Muhadjir, juga mengapresiasi aksi para guru dari luar NTB, yang langsung mengambil tindakan untuk membantu sekolah terdampak gempa Lombok. Rata-rata para guru yang berduyun-duyun datang ke NTB memberi motivasi hingga menyalurkan bantuan lainnya.
“Mereka spontan saja datang ikut membantu. Jadi itu memang belum sempat dikoordinasi oleh kami (Kemendikbud),” pungkasnya.
Muhadjir juga menyebut, 553 Bangunan sekolah di Lombok, Nusa Tenggara Barat rusak akibat bencana gempa bumi. Jumlah tersebut terdiri dari bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK.
Kata Muhadjir, pembangunan kembali gedung-gedung tersebut akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun pihaknya tetap harus memastikan proses belajar dan mengajar tetap berjalan. (Hmz/Ulm)