MALANGVOICE – Tagar #JanganDianggapRemeh #StopBullying#JarimuMembunuh menjadi alat kampanye rumah produksi Surya Films selama promosi film AIB #CyberBully.
Menurut perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, di media sosial bahkan di dunia nyata perilaku cyberbullying sudah meresahkan. Selain itu dampaknya membahayakan.
“Situasinya sudah memprihatinkan. Bahkan sudah beberapa kali korban jiwa terjadi,” ungkap Retno.
Sutradara dan produser film AIB, Amar Mukhi, juga sepakat dengan KPAI, Ia ingin filmnya bisa menjadi bagian kampanye nasional #stopbullying atau hentikan pembulian.
“Toh, korban jiwa beberapa kali sudah terjadi. Bentuk-bentuk bullying seperti intimidasi, tindak kekerasan verbal di dunia nyata maupun maya (media sosial), ancaman, paksaan hingga teror, sudah mengakibatkan jatuhnya korban,” katanya.
Melalui film AIB #CyberBully, Surya Films memperlihatkan bahwa karma atau balasan dari perbuatan bullying cepat atau lambat akan menimpa korbannya.
Di trailer terbaru film AIB #Cyberbully, tercantum tanggal rilis film pada 2 Agustus 2018. Selain trailer terbaru, Surya Films juga merilis original soundtrack (OST) film AIB #CyberBully yang dibawakan Young Lex.
Judul lagu “Jangan Dianggap Remeh’ begitu kuat menyampaikan pesan film melalui lirik-lirik yang ditulis Young Lex. Dalam penggalan lirik lagu itu banyak mewakili suara hati korban bullying. Lirik-lirik lagu ‘Jangan Dianggap Remeh‘ juga memperlihatkan betapa korban bullying terteror dan menderita secara mental.
Young Lex membuat lagu khusus OST film AIB #Cyberbully ini juga berdasarakan dari pengalaman yang dia hadapi selama ini. Tidak mudah menghadapi tekanan psikologis dan lepas dari trauma, dari pembullyian di dunia nyata maupun media sosial. Kalau gagal melepas tekanan mental, trauma dan gagal bangkit, tidak hanya rasa malu, tapi bisa berakibat lebih dramatis yaitu, bunuh diri.(Der/Aka)