MALANGVOICE – Ajang PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) besutan Keme memang menjadi wadah yang efektif untuk menumbuhkan inovator-inovator muda Indonesia. Qurrota A’yun bersama kedua anggotanya, Hanina Mardhiyah dan Mochammad Akbar Reno Marsasi, mengharumkan nama Universitas Malang (UM) dengan produk losion inovatifnya pada ajang ini. Losion yang diciptakannya ini berbeda dari losion pada umumnya.
“Idenya berawal dari permasalahan sehari-hari yang biasanya kita slalu menggunakan losion untuk melindungi kulit dari pancaran sinar matahari. Namun kebanyakan losion yang digunakan hanya memberikan efek harum, selain itu apabila suhu lingkungan meningkat misalnya pada siang hari, losion yang digunakan tidak mampu memeberikan efek kesegaran,” kata Qurrota, Senin (2/7).
Disinilah dia dan tim mulai berpikir bagaimana caranya membuat losion yang awet sehingga dapat melindungi kulit dari sinar UV dan mampu meberikan rasa segar dingin selama sehari atau 8 jam.
Dia menjelaskan, losion Tara Gardin ini memiliki keunggulan dapat memberikan sensasi dingin dan harum sepanjang hari. Losion ini mengadopsi prinsip mikrokapsul yang memiliki sistem thermocontrol.
“Cara kerja dari losion ini yakni apabila suhu dari lingkungan meningkat, mikrokapsul yang membungkus minyak mentol dan parfum akan pecah, sehingga membebaskan minyak mentol dan parfum ke kulit dan menambah kesegaran dan keharuman,” tambah Hanina yang merupakan salah satu tim-nya.
Dijelaskan juga oleh anggota lainnya, Akbar pada losion Tara Gardin ini juga ditambahkan zat antioksidan dari buah bakau sebagai perisai untuk kulit dalam menghadapi radikal bebas akibat sinar UV. Disamping itu, losion tara gardin ini mengangkat konsep kearifan lokal Indonesia karena terbuat dari bahan-bahan alami yang belum termanfaatkan di Indonesia, seperti buah bakau, bunga kenanga dan rumput laut.
Mereka memastikan bahwa penggunaan losion ini akan ramah lingkungan dan menjamin keamanan penggunanya. Sebagai proyek yang lolos pendanaan, proyek losion Tara Gardin ini memiliki waktu pengerjaan 5 bulan dimulai dari bulan April kemarin. Pengerjaan PKM ini mulai dari distilasi minyak kenanga, ekstraksi buah bakau, pembuatan mikrokapsul, uji aktivitas antioksidan, Uji GC dan pembautan losion.
Kedepannya, mereka berharap dapat mematenkan inovasi ini, mempublikasikannya, lalu selanjutnya melakukan uji klinis dan izin Departemen Kesehatan agar produk losion dapat dipasarkan.(Der/Aka)