MALANGVOICE – Sekitar 150 mahasiswa Universitas Ma Chung bakal terlibat dalam Pilwali Malang 2018. Persisnya mereka ikut menjadi pengawas pertisipatif atau pemantau.
Kepala Bagian Kemahasiswaan
Felik Sad Windu Wisnu Broto, mengatakan, keterlibatan mahasiswanya dalam kepengawasan Pilwali Malang 2018 termotivasi untuk mengimplementasikan visi universitas. Yakni, memuliakan Tuhan melalui akhlak, pengetahuan, dan kontribusi nyata sebagai insan akademik yang berdaya cipta.
Kemudian, mengamalkan nilai-nilai Pancasila terutama sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
“Kalau selama ini di kelas mahasiswa hanya tahu teori demokrasi, saat ini mahasiswa ditantang untuk mempraktikkannya,” kata Felik kepada MVoice, Senin (25/6).
Menjadi pengawas partisipatif, lanjut dia, penting. Sebab, kelancaran pemilu menjadi tanggung jawab semua masyarakat. Bukan hanya panitia pengawas pemilu saja.
“Harapannya kehadiran mahasiswa Ma Chung dalam kepengawasan partisipatif dalam pilkada nanti bisa menjadi inspirasi bagi semua masyarakat untuk ikut terlibat,” tutupnya.
Sementara itu, Staf Panwas Kota Malang Ronny Alexandri mengatakan, bahwa tugas utama pengawas partisipasi adalah memantau pelaksanaan pemilu untuk memastikan pemilu berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu penting digelar bimbingan teknis (bimtek) terlebih dahulu.
“Agar mahasiswa memahami undang-undang tentang pemilu,” kata Ronny.
Ronny menambahkan, untuk memantau pelaksanaan pemilu tidak mungkin hanya mengandalkan petugas dai Panwas yang jumlahnya terbatas. Maka penting, menurutnya, keterlibatan seluruh masyarakat.
“Harapannya dengan keterlibatan mahasiswa Ma Chung dalam kepengawasan kali ini, Universitas Ma Chung bisa menjadi pemantik bagi institusi lain untuk terlibat,” tutupnya.(Der/Aka)