MALANGVOICE – Iklim investasi di Kota Batu terus menunjukkan tren positif. Pemkot Batu optimistis setiap tahun angka investasi terus berkembang.
Tercatat pada 2017 lalu, investasi kota berjuluk De Kleine Switzerland ini mencapai hampir Rp 1,885 triliun. Nilai tersebut, meningkat meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan dalam catatan Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 nilai investasi 2017 meningkat sekitar 13 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu, M Chori menjelaskan, nilai investasi Rp 1,8 triliun menunjukkan tingkat kepercayaan investor semakin positif. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian provinsi bahkan nasional yanh cenderung tak menentu.
“Itu artinya ada kepercayaan yang cukup tinggi dari para investor pada Kota Batu. Padahal pertumbuhan perekonomian nasional dan regional tidak stabil,” kata Chori.
Chori menambahkan, nilai investasi ini bisa berkembang lagi untuk tahun 2018 bahkan tahun berikutnya. Ini tak lepas dari jumlah kunjungan wisata yang juga semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Sementara, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menjelaskan, Kota Batu memang terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Bukan hanya sebagai kota wisata dan terus didatangi jutaan wisatawan pertahunnya.
“Karena Batu jadi jujukan, dan primadona untuk para investor,” kata Punjul.
Nilai investasi Kota Batu, lanjut Punjul, paling besar disumbang dari perhotelan, wisata, perdagangan, dan pertanian.
Adanya hotel-hotel baru, dan pembangunan tempat wisata baru menjadi pendongkrak nilai investasi. Meskipun begitu, menurutnya, pesatnya arus investasi harus disikapi dengan
bijak.
“Investasi perlu, namun jangan sampai ada masalah pada lingkungan,” tutup pria yang juga sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Batu ini.(Der/Aka)
