MALANGVOICE – Sebanyak 17 persen masyarakat Kota Malang belum menerapkan sanitasi yang layak. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang masih bergantungan dengan sungai, seperti mandi, cuci baju dan BABS.
Kepala Kesehatan Masyarakat, Linda Desriwati, mengatakan, aktivitas tersebut banyak ditemukan salah satunya di RW 3 Kelurahan Bandulan, dan termasuk kawasan kampung kumuh.
“Itu sangat buruk dan mempengaruhi kesehatan masyarakat,” tegas Linda kepada awak media, Selasa (8/5).
Kedepannya di Kelurahan Ciptomulyo akan dibuka WC atau MCK bersama untuk mengurangi sanutasi tidak layak. Nantinya ada dua bilik terdiri empat fasilitas untuk mereka yang ada di bantaran kali.
“Memang tidak semua warga peduli dengan kesehatan, walaupun ada di perkampungan tapi masih memanfatakan aliran got buat pembuangan MCK,” imbuhnya.
Di sisi lain, BABS ini ternyata juga mempengaruhi angka stunting tumbuh bayi tidak normal. “Kalau mereka tidak tahu, ini menyebabkan usia bayi jadi pendek dan mempengaruhi otak dan perkembangan,” pungkasnya.
Karena itu ia berharap masyarakat bisa sadar akan kesehatan dan menggunakan WC atau MCK umum yang layak.(Der/Ak)