MALANGVOICE – Pelatih Arema FC, Joko Susilo, menyesali adanya tindakan anarkis yang dilakukan oknum Bonek Mania selepas laga melawan Persebaya Surabaya, Minggu (6/5) sore.
Pada laga yang dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo, skor berakhir 1-0 bagi tim tuan rumah. Namun, oknum suporter tetap melakukan pelemparan kearah pemain dan ofisial tim setelah wasit meniup peluit berakhirnya babak kedua.
Alhasil, petugas keamanan bekerja ekstra keras melakukan pengamanan sampai seluruh penggawa Arema FC masuk ke dalam ruang ganti stadion. Beruntung tidak ada korban luka dalam aksi itu.
“Saya suka situasi ini. Teror suporter di lapangan. Asal jangan anarkis, kalau selesai ya selesai. Tidak bisa begini terus sepak bola,” ujarnya.
“Kalau 90 menit sudah selesai, apapun terornya kami tidak permasalahkan asal koridornya di lapangan,” lanjut pelatih 47 tahun.
Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini berharap kejadian serupa tidak terjadi di sepak bola Indonesia. Kata dia, sekarang zaman sudah maju dan semakin pintar, sehingga rivalitas hanya bisa terjadi di lapangan. Setelahnya semua bisa berdamai.
“Tapi lemparan itu di regulasi tidak benar, semoga menjadi pembelajaran agar tidak ada lagi semacam ini. Selayaknya jauh-jauh dibuang, kalau teror di lapangan itu wajar,” tegasnya.
Dalam laga itu, gol semata wayang diciptakan M Solikin pada menit 83. Pertandingan bertajuk derby Jatim itu berjalan panas, buktinya wasit mengeluarkan dua kartu merah kepada Hendro Siswanto dan O Fernando di menit 90 lebih karena pelanggaran keras.(Der/Ery)