MALANGVOICE – Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya kesehatan yang mengancam jika tidak mempunyai jamban (WC). Hal ini juga terjadi di wilayah RT 9/RW 3 Bandulan Kota Malang.
Setidaknya dari 80 Kartu Keluarga (KK) di RT 9 ini hampir 50 persen tidak memiliki jamban. Warga yang tidak memiliki jamban biasa BABS di Daerah Aliran Sungai (DAS) Metro.
“Mereka bilangnya dari kecil sudah terbiasa. Bahkan, tak hanya mereka yang BABS di sungai ada juga yang mencuci pakaian di sungai bercampur dengan orang yang sedang BABS itu. Nah apakah tidak berbahaya seperti itu? Kalau dibiarkan terus seperti itu bisa mengundang penyakit,” tegas Senitarian Puskesmas Mulyorejo, Sigit Wahyudi kepada MVoice, Rabu (18/4).
Untuk itu, Puskesmas Mulyorejo mengajak warga Bandulan untuk merubah mindset masyarakat untuk menggunakan jamban saat BAB.
“Kami masih proses kepada masyarakat. Namanya pemicuan agar mereka sadar,” imbuhnya.
Sedangkan seluruh Kelurahan Bandulan yang berjumlah 4.129 KK hanya 98,72 yang menerapkan sanitasi layak, sisanya masih belum layak.
“Jadi gini, orang yang belum memiliki jamban atau septic tank, kalau misal mereka membuang hajat dan mampet jika kotoran itu kering maka akan mencemarkan sumur. Untuk itu perlu adanya pembangunan jamban dan septic tank yang layak,” pungkasnya.
Dengan demikian, Sigit berharap masyarakat bisa sadar akan kesehatan pada diri sendiri.(Der/Aka)