Optimalisasi Peran Satpol PP Dorong Penguatan Pembangunan Daerah

Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wayudi, menghadiri puncak peringatan hari jadi satuan Polisi Pamong Praja ke-68 dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-56 tingkat Provinsi Jawa Timur. (Istimewa)
Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wayudi, menghadiri puncak peringatan hari jadi satuan Polisi Pamong Praja ke-68 dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-56 tingkat Provinsi Jawa Timur. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi, menilai, optimalisasi peran Satpol PP amat penting untuk mendorong penguatan pembangunan daerah. Hal tersebut diungkapkan di sela menghadiri puncak peringatan hari jadi ke-68 Satpol PP dan hari jadi ke 56 Satlinmas, tingkat Provinsi Jawa Timur di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Gresik, Senin (19/3).

Wahid menambahkan, lancar dan tidaknya program pembangunan di daerah di antaranya ditentukan oleh peran maksimal Satpol PP. “Itu pasti, karena hampir semua program dan kegiatan yang dijalankan Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pasti mengacu Perda. Sehingga konsistensi, daya guna, serta berfungsi regulasi dengan baik akan ditentukan oleh kemampuan Satpol dalam menjaga serta menegakkannya,” tegasnya.

Ditambahkannya, kemampuan dan penguasaan materi perundang-undangan dan aspek hukum menjadi hal dasar yang harus dimiliki Satpol PP. Hal senada diungkapkan Kasatpol PP kota Malang, Priyadi.

Lebih lanjut Priyadi menambahkan, dalam rangka penegakan Perda dan regulasi lain tingkat daerah, sekaligus edukasi sadar peraturan, Satpol PP kota menggelar sidang yustisi 1-2 kali dalam satu bulan. “Dalam satu kali sidang, bisa puluhan pelanggaran yang kita sidangkan. Poinnya bukan dari berapa banyak yang disidangkan tapi komitmen dan konsistensi untuk melakukan penertiban,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menekankan harga mati untuk damai di Jawa Timur. Dalam hal ini, diharapkan Satpol PP dan Satlinmas turut menjaga perdamaian.

Dia menegaskan, perbedaan pilihan politik tidak boleh menyebabkan terpecah dan tercerai – berai. “Saya dan jajaran Forkopimda Jatim bersatu tekad dan berkomitmen bahwa Jatim damai adalah harga mati. Jadi jangan main -main dengan hal itu,” seru pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.(Coi/Aka)