52 Peserta Ikuti (Mabim) PMKRI Cabang Malang – Sanctus Augustinus Tahun 2022

Ketua Presidium PMKRI Cabang Malang Sanctus Augustinus Balduinus Ventura. (Istimewa)

MALANGVOICE – Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Malang Sanctus Augustinus melaksanakan kegiatan Masa Bimbingan (Mabim) yang dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 8 s/d 10 April 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan di Komisi Kepemudaan Kota Malang. Mabim pada dasarnya adalah kegiatan formal berjenjang ke-2 di PMKRI setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). Esensi dari Masa Bimbingan adalah membentuk mental dan karakter kader yang kritis dan progresif serta responsif terkait isu-isu sosial yang merugikan masyarakat.

Adapun tema kegiatan ini adalah ‘Membentuk Kader Yang Humanis Dengan Menjiwai Semangat Pergerakan Yesus’. Kegiatan Mabim ini diikuti 52 peserta terdiri dari lima Komisariat di Cabang Malang yaitu Komisariat IKIP Budi Utomo, Komisariat Merdeka, Komisariat Tribhuana, Komisariat Kanjuruhan dan Komisariat Widyagama.

Tema ini sangat menjawab tantangan kader hari ini karena sesunggunya perjuangan Yesus mengajarkan semangat pengorbanan dan totalitas untuk membela masyarakat miskin pada masanya. Yang hadir dalam sidang pembukaan Mabim kali ini yaitu seluruh ketua komisariat secabang Malang, perwakilan OKP, gerakan mahasiwa nasional Indonesia (GMNI) dan seluruh anggota biasa PMKRI Cabang Malang.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Malang Sanctus Augustinus Balduinus Ventura mengatakan, masa bimbingan bukan sekadar agenda formalitas tahunan dalam pengkaderan PMKRI melainkan lebih kepada penguatan mentalitas, totalitas dan intelektualitas kader.

“Selain itu dalam masa bimbingan pembinaan kader lebih berorientasi pada kapasitas dan kapabilitas kader dalam mewujudkan tiga benang merah sebagai fondasi idiologis sehingga kader bisa berjuang dan terlibat langsung dalam dinamika dan problem sosial-kemasyarakatan yang sering terjadi,” katanya.

Pada kesempatan yang sama ketua presidium menyinggung terkait kelangkaan minyak goreng dan kenaikan BBM yang justru membuat masyarakat semakin menjerit. Pada dasarnya kelangkaan minyak goreng dan kenaikan BBM berefek langsung pada aktivitas produksi dan distribusi dimasyarakat sehingga harga-harga bahan pokok ikut naik, transportasi naik dan rakyat kecil semakin susah.

Sebagai kader yang berjiwa populis PMKRI cabang malang siap menyikapi terkait absennya negara untuk mengatasi hal tersebut.

Oleh karena itu penyelenggaraan Mabim sebagai warna dan spirit baru bagi regenerasi PMKRI cabang untuk terus menghasilkan kader yang bermutu demi eksistensi perhimpunan baik yang sifatnya internal maupun pada tataran gerakan sosial.(der)