40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Crisis Center Arema Ditutup

Logo Arema FC. (Istimewa)

MALANGVOICE – Crisis center Arema FC resmi ditutup setelah menginjak 40 hari Tragedi Kanjuruhan pada Kamis (10/11).

Selama ini crisis center Arema sudah mengakomodir bantuan dan kebutuhan para korban berjumlah 322. Baik yang meninggal dunia, luka berat, bahkan luka ringan mendapat bantuan dengan nominal berbeda.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT ABBI) Tatang Dwi Arifianto, menjelaskan, bantuan diberikan kepada 135 korban meninggal dunia sebesar Rp35 juta.

Baca Juga: Taekwondo Kabupaten Malang Sementara Sumbang 1 Medali Perunggu

Aremania Layangkan Tritura, Sutiaji: Tunjukan Malang Cinta Damai

Jumlah itu dirinci didapat dari bantuan dari Presiden Klub Rp10 juta, Direksi Rp10 juta dan Indosiar yang mempercayakan distribusinya kepada Crisis Center Arema FC sebanyak Rp15 juta.

“Selain korban meninggal, luka berat kami sampaikan yang masuk dalam data ada 24 orang sedangkan luka ringan sebanyak 163 orang, semua sudah mendapatkan bantuan,” jelas Tatang.

Dari 40 hari bekerja ini, tim crisis center Arema FC mendapatkan banyak pesan dari korban maupun keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Namun mereka juga sebagian besar menitipkan pesan agar kita bersama tegar dan bangkit serta mendukung penuntasan untuk mendapatkan keadilan yang obyektif,” ungkap Tatang.

Tatang menegaskan bahwa Arema FC dan Aremania adalah satu keluarga. Selayaknya sesama anggota keluarga, masing-masing memiliki tugas untuk saling menguatkan.

“Kita satu keluarga kami sangat ingin saling menguatkan. Kami terus berupaya untuk membantu, namun kami merasa masih banyak kekurangan, kekhilafan , kealpaan dalam turut membantu meringankan penderitaan korban, kami memohon maaf atas itu semua,” tutupnya.(der)