4 Bahaya Miom saat Massa Kehamilan

Ilustrasi ibu hamil (istimewa)

MALANGVOICE – Miom dengan nama lain mioma, fibroid, fibromioma, atau leiomioma merupakan salah satu penyakit rahim yang perlu diwaspadai wanita.

Kondisi ini menandakan adanya pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar rahim (uterus) yang tidak bersifat ganas.

Selain itu, moim sendiri berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan abnormal inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak. Dan kuran dari miom berkisar dari 1 milimeter hingga 20 sentimeter.

Perlu diketahui, jika miom ini umumnya terjadi pada saat sebelum kehamilan. Tapi, jika wanita hamil memiliki kadar hormon estrogen yang sangat tinggi, hormon inilah yang mendorong miom berkembang cepat.

Melansir dari berbagai sumber, berikut MVoice merangkum bahaya yang mengintai saat Anda mengidap miom di masa kehamilan.

1. Resiko Terjadi Keguguran

Ukuran miom akan membesar dan mendorong janin, sehingga janin tidak dapat menempel pada dinding rahim. Kondisi ini terjadi pada trimester pertama. Akibatnya, risiko terjadinya keguguran semakin besar.

2. Terjadi Pendarahan saat Persalinan

Jika miom berkembang semakin membesar, miom dapat mendesak janin hingga plasenta yang tumbuh di bawah rahim. Akibatnya, kondisi ini dapat mengakibatkan pendarahan saat persalinan.

3. Mengganggu Pertumbuhan Janin

Bila miom tumbuh menghalangi saluran janin, pertumbuhan janin akan terganggu karena kekurangan makanan dan oksigen. Akibatnya, kondisi ini dapat berujung pada kematian janin.

4. Janin Berada di Posisi Sungsang

Selain mengakibatkan keguguran dan pendarahan saat persalinan, miom juga dapat mengakibatkan janin berada pada posisi sungsang karena sulit bergerak ke posisi normal.

Itulah beberapa bahaya dari miom. Oleh sebab itu, terapkan pola hidup sehat, pertahankan berat badan ideal dengan berolahraga dan diet sehat.

Selain itu, lakukan juga medical check-up setiap tahun. Jika Anda wanita di usia produktif wajib untuk menghindari adanya penyakit pada rahim. (Der/Ulm)