3 Pilar Spirit Kebangsaan dari Pembina PWI Malang Raya di Hari Sumpah Pemuda

Suasana deklarasi 3 pilar spirit kebangsaan. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Peringati Hari Sumpah Pemuda, salah satu Pembina Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Joni Sujatmoko mengajak generasi millenial tanamkan tiga pilar spirit kebangsaan.

“Hari ini (Kamis 28/10) kami menggelar upacara Sumpah Pemuda, dan berbagai pergelaran kesenian, maupun game agar bisa memperkuat semangat kebangsaan,” ucap Joni, saat ditemui awak media usai upacara Sumpah Pemuda.

Acara yang diikuti oleh puluhan pemuda ini berlangsung di Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kamis (28/10).

Joni menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonila, namun, mempunyai tiga misi yang ingin ditanamkan untuk para kaum millenial.

Ketiga misi itu antara lain Beli Indonesia Kita Kaya; Utang Kertas Bayar Kertas, Aset Bangsa Terselamatkan; dan Tuntas Bersihkan Sampah, Untuk Indonesia Indah.

“Maksud Beli Indonesia Kita Kaya yakni menumbuhkan kesadaran untuk membeli produksi Indonesia. Dengan begitu terbukanya lapangan pekerjaan yang luas bakal terjamin bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Menurut Joni, kalau Utang Kertas Dibayar Kertas, Aset Bangsa Terselamatkan, supaya dapat mendorong BUMN dan swasta pemilik aset bangsa bila utang luar negeri bayarlah utang yang dalam bentuk mata uang asing juga dengan uang. Bukan justru dibayar dengan aset atau saham.

“Harapannya apabila semangat ini dijaga maka tidak akan ada aset bangsa yang dikuasai asing. Kalau kita bisa melaksanakan beli Indonesia maka cadangan devisa kita akan semakin besar karena terjadi penghematan dari impor barang. Pada akhirnya akan memudahkan kita membayar utang-utang luar negeri kita,” terangnya.

joni Sujatmoko

Joni menegaskan, misi ini digagas atas dasar keprihatinannya terhadap beberapa aset bangsa yang banyak dikuasai oleh asing. Seperti yang terbaru ini Garuda Indonesia berencana akan dipailitkan.

“Aset Garuda Indonesia ini pasti nantinya akan dijual untuk luar negeri. Nah, hal semacam ini kan merupakan bentuk penjajahan terbaru. Seberapa besar aset kita dikuasai asing, tentu sejauh itu kita terjajah oleh asing,” ulasnya.

Sedangkan misi Tuntas Bersihkan Sampah, Untuk Indonesia Indah adalah menanamkan kesadaran keindahan dan kelestarian alam. Sebab hal itu akan menjadi pintu masuk menutaskan kebersihan sampah.

“Baru berikutnya konsep, kreasi dan inovasi tentang keindahan bisa kita wujudkan. Bicara tuntas bersihkan sampah, tidak bisa hanya mengandalkan para pengelola sampah,” ujarnya.

“Lebih dibutuhkan kesadaran bersama seluruh masyarakat untuk tuntas bersihkan sampah sehingga langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan sampah, sepakat untuk kita kerjakan bersama-sama seluruh warga bangsa,” lanjut Joni.

Tiga misi tersebut kemudian diikrarkan kepada puluhan pemuda millenial dengan harapan tetap dilestarikan dikampanyekan kepada masyarakat luas.

“Untuk saat ini, ketiga misi ini kita aplikasikan pada skop terkecil, yakni di Desa Sukolilo. Membeli hasil produksi masyarakat Sukolilo dan membersihkan sampah di Sukolilo. Untuk kemudian kita sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.(end)