MALANGVOICE – Kabut asap tipis menyelimuti Gunung Panderman, Kota Batu. Kabut asap ini merupakan dampak kebakaran hutan pada Minggu (21/7) lalu. Saat ini api masih berkobar di bagian lainnya. Sebanyak 250 personel tim gabungan masih melakukan pemadaman api.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko terus memantau hingga hari ini, Selasa (23/7). Tadi pagi wanita yang akrab disapa Bude itu memantau dari area peternakan kuda Megastar, Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu.
Ia mengatakan dari hasil pantauan kebakaran hutan hingga pagi hari tadi tidak diperlukan hujan buatan. Hanya perlu ada penambahan sarana dan prasarana.
“Karena kebakaran bisa diatasi, jadi tidak perlu hujan buatan. Pemkot Batu membantu logistik dan kebutuhan yang diperlukan untuk pemadaman kebakaran hutan,” ujar Dewanti.
Sementara, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan dalam pemadaman, personel dibagi menjadi beberapa tim. Tim pertama melakukan pemadaman di Parang Putih, tim kedua di Bon Klerek, dan tim ketiga di Bon Tutup.
Mereka dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Batu bersama Perhutani Malang, Polres Batu, TNI, Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), mahasiswa, dan sebagainya.
“Ya, hingga saat ini tim satu telah melakukan pembuatan sekat bakar sepanjang kurang lebih 200 meter dan lebar 3 meter,” bebernya.
Rochim menambahkan, kondisi saat ini ada salah satu personel tim satu saat bergerak ke selatan paralayang bertemu dengan titik api cukup besar. Sehingga, tim langsung membuat sekat dengan panjang 300 meter dan lebar 2,5 meter.
“Sedangkan tim dua dan tiga membuat sekat bakar dengan lebar kurang lebih 3 meter dan panjang 100 meter,” tutupnya.(Der/Aka)