MALANGVOICE- Polresta Malang Kota resmi menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 mulai 10 Februari. Sebanyak 85 personel gabungan diterjunkan selama 14 hari ke depan.
Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Agung Fitransyah mengatakan, ada 10 sasaran pelanggaran yang ditindak. Di antaranya berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, pengendara masih di bawah umur, dan pengemudi dalam pengaruh alkohol.
Selain itu, pengendara tidak menggunakan helm SNI, knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis atau knalpot brong, pengemudi menggunakan ponsel saat berkendara hingga tidak menggunakan sabuk pengaman.
“Kami lebih mengutamakan penindakan menggunakan ETLE statis maupun mobile. Tapi apabila ditemukan pelanggaran yang tidak terpantau ETLE akan ditindak manual oleh petugas,” kata Kompol Agung, Senin (10/2).

Operasi Keselamatan Semeru 2025 ini menekankan pentingnya masyarakat patuh terhadap peraturan lalu lintas sehingga bisa menekan angka kecelakaan.
“Kami lebih banyak mengimbau ke masyarakat tentang kamseltibcar lalu lintas dan menekan angka kecelakaan. Harapannya angka kecelakaan sangat rendah,” kata Kompol Agung.
Ia menyebut lokasi black spot atau rawan kecelakaan lalu lintas ada di kawasan Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang. Karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk menyiapkan langkah agar masyarakat bisa tertib berlalu lintas.
“Kami akan bergabung dengan instansi samping untuk analisis di daerah tersebut,” lanjutnya.
Selain itu ia berharap dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025 ini bisa menambah kepatuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri.
“Ini juga persiapan menjelang Idulfitri dan Ops Ketupat, harapannya saat masuk puasa tingkat fatalitas laka lantas menurun serta tingkah laku masyarakat sesuai yang diharapkan. Apalagi Malang Kota tempat wisata jadi bisa berikan impact ke masyarakat saat pulang kampung bierikan edukasi di tempat asalnya,” harap Agung.(der)