Pernyataan Gatot Dinilai Melukai Hati Rakyat

Muklis

MALANGVOICE – Pernyataan Ketua DPD MKGR Jawa Timur, Gatot Sudjito, bahwa sekarang ini uang yang bisa merebut hati rakyat dalam pemilu, oleh relawan Malang Anyar (pendukung Pasangan Dewi Sri), dinilai melukai hati rakyat. (Baca : Realitas Pilkada, Rebut Suara Rakyat dengan Uang)

Muklis, Warga Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, menyampaikan, sebagai bagian dari rakyat, ia merasa sangat tersinggung. “Pernyataan itu merendahkan harga diri rakyat. Tak semestinya seorang politisi senior sekelas beliau mengeluarkan pernyataan serendah itu,” Muklis menyayangkan.

Proses demokrasi ini, menurut dia, merupakan proses pembelajaran politik yang panjang. “Justru dalam proses pembelajaran politik ini harusnya kader-kader partai memberikan teladan bagaimana berdemokrasi yang baik. Bukan justru menjerumuskan seperti itu,” tambah dia.

Kebutuhan dana dalam pemilu tidak dinafikkan oleh Muklis. Menurutnya, yang namanya perjuangan tentu butuh amunisi. Itu biaya perjuangan. “Tapi bukan untuk membeli suara rakyat, lantas melecehkan seakan semua orang bisa dibeli dengan uang begitu.”

Soal pernyataan Gatot bahwa calon kepala daerah yang tidak berduit jangan harap menang, Muklis menanggapi itu sebagai sebuah bentuk takabur.

“Ada proses sosialisasi dan kampanye, yang di situ ada pendidikan politik. Masyarakat makin cerdas, kami tahu calon yang layak memimpin dan tidak. Jadi jangan anggap kami selalu bisa dibeli dengan uang,” kata dia lagi.

Seperti relawan pendukung Dewi Sri yang makin hari makin bermunculan, dia menilai itu sebagai bentuk ekspresi demokrasi yang muncul dari bawah.

“Namanya relawan ya tidak dibayar, bekerja suka rela dengan apa yang dipunya. Yang transaksional itu justru politisi-politisi partai,” tandasnya.