Dapat Visitasi Adiwiyata, SDK Sang Timur Optimis Juara

Guru dan siswa SDK Sang Timur kelas IV saat menyirami tanaman strowberry di depan kelasnya (fathul)

MALANGVOICE – Sekolah Dasar Kristen Sang Timur, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Batu, menerima visitasi penilaian sekolah Adiwiyata tingkat nasional.

Kepala SDK, Sr Natalia PIJ, mengaku bangga sekolah yang dipimpinnya masuk penilaian. “Sekarang tinggal nunggu pengumuman, semoga bisa dapat juara,” ungkapnya.

Ia menceritakan, aspek kebersihan, penghijauan, dan kesehatan, menjadi bahan penilaian. Termasuk hal yang paling disorot, kata Natalia, adalah kantin sekolah.

“Kantinnya dinilai, apakah baranga yang didagangkan bebas dari pewarna dan pengawet makanan. Karena anak-anak ini kan aset bangsa, jadi sejak kecil jajannya harus diperhatikan,” sambungnya.

Sementara soal penghijauan dan kebersihan, sudah ia buktikan. Penataan sekolah yang rapi, bunga gantung dan di dalam pot juga berjajar rapi.

“Kami juga bangga dengan anak-anak, karena bisa merawat kebersihan sekolah. Bahkan siswa berani negur tamu kalau buang sampah atau merokok di lingkungan sekolah,” imbuhnya.

Koordinator Adiwiyata SDK, Lukas Naya Ola, menjelaskan, tim visitasi datang ke SDK pada sore hari, sehingga siswa-siswi sudah pulang. Yang bertahan di sekolah hanya Club Hijau dan Tiwisada (Bakti Wiyata Husada) atau dokter kecil.

“Tim yang datang langsung dialog dengan siswa tanpa pendampingan kami. Jadi semua jawaban yang diberikan siswa jujur, itu yang kami ajarkan,” jelas Lukas.

Club Hijau yang dibentuk SDK memang berperan besar dalam rangka mendapatkan nilai yang bagus dalam Adiwiyata. Karena berkat club ini, kebersihan dan penghijauan tetap terjaga, dibantu siswa lainnya.

Awalnya, tambah Lukas, Club Hijau ini belajar pertanian. Lama kelamaan mereka sampai mengolah sampah hingga menghasilkan uang untuk kas kelompok.

“Club Hijau ini mendapat dukungan penuh dari wali siswa. Sampai-sampai orang tua mereka ikut mengumpulkan sampah bekas layak jual karena tahu manfaatnya dari siswa,” imbuhnya.

Dengan berbagai aktivitas soal kebersihan dan penghijauan ini, Lukas yakin SDK akan mendapat nilai yang bagus sehingga bisa dinobatkan menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional.

“Kalau menjadi sekolah Adiwiyata mandiri, kami akan punya tanggung jawab membina 10 sekolah imbas. Jadi kami dapat menyebarkan gagasan sekolah bersih, sehat, dan hijau,” tandasnya.