MMI, Museum Musik Satu-satunya di Indonesia Dilaunching

eresmian MMI ditandai gemuruh gendang
eresmian MMI ditandai gemuruh gendang

MALANGVOICE – Museum Musik Indonesia menggelar Grand Launching malam ini di gedung kesenian Gajayana dan melibatkan banyak musisi kenamaan.

Pengelola Museum Musik Indonesia, Hengki Herwanto mengatakan, meskipun sudah berdiri sejak tahun 2009, tapi peresmian baru dilakukan di akhir tahun 2016. Alasannya, berkaitan dengan legalitas. Sehingga, di tahun 2014, MMI berhasil mendapat badan hukum dalam bentuk perkumpulan.

Malam ini grand launching dibuka dengan tarian, kemudian Malang Youth Orchestra menampilkan ‘Arema pasti menang’, dan duet orchestra dengan alat musik tradisional dari Kalimantan, Sapek, yang dimainkan oleh Edi Eko Prasetyo

Deputi Infrastuktur Bekraf, Dr Ir Hari Sungkari MH sangat mengapresiasi MMI sebagai salah satu museum kesenian. Musik-musik lama dari musisi-musisi lama bisa terus disimpan dan dinikmati oleh generasi muda. Dia berharap, generasi penerus selalu mempunyai kesadaran untuk melestarikan segala bentuk kesenian, terutama musik.

Musik orkestra ikut meramaikan peresmian malam ini
Musik orkestra ikut meramaikan peresmian malam ini

“Saya apresiasi sekali dengan MMI ini, sukses selalu untuk MMI,” katanya saat memberikan sambutan beberapa menit lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, dalam sambutannya mengatakan, dari 16 sub sektor ekonomi kreatif, musik memiliki potensi yang besar di Kota Malang.

“Karena potensi SDM begitu banyak, komunitas bermunculan tahun 2017 ini kami akan buatkan Malang Art Center untuk menampung semua subsektor kreatif,” katanya optimis.

Yang jelas, peresmian museum musik pertama di Indonesia ini diramaikan banyak musisi kenamaan. Diantaranya Malang Youth Orchestra, Betterman Band, Wiwie GV, Redy Eko Prasetyo, Gitaris Norman, dan Budi Agung Dancer. Tak ketinggalan juga akan hadir penampilan dari penyanyi legendaris Berlian Hutauruj, dan Grace Simon.

Penampilan duet orkestra dan sapek
Penampilan duet orkestra dan sapek