Budaya Membaca di Sekolah

Oleh: Andreansyah Ahmad *)

Sekolah tidak hanya sebagai formalitas untuk mendapatkan gelar atau ijazah. Tetapi sekolah adalah sebuah tempat dimana individu bisa bereksplorasi dengan dunia pendidikan. Salah satu hal yang terpenting, yaitu menumbuhkan budaya membaca. Mengapa demikian, karena budaya bangsa ini telah berubah dari membaca buku ke budaya membaca status di sosial media. Tetapi bukan berarti untuk menolak kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Membaca tidak hanya untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Tetapi juga bisa dijadikan bahan referensi dan kajian-kajian mengenai suatu hal. Buku tidak ditulis asal-asalan, tetapi buku ditulis berdasarkan penelitian, pengalaman, kajian, fenomena sekitar, sejarah, kehidupan sosial dan lainnya. Detik demi detik terus berlalu dan kehidupan akan terus berubah tanpa mengetahui apa yang terjadi esok hari. Sehingga terkadang banyak yang menuangkan pelbagai hal yang ada dalam sebuah tulisan dan dibukukan.

“Buku ialah alat komunikasi berjangka waktu panjang dan mungkin sarana komunikasi yang paling berpengaruh pada perkembangan kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam buku dipusatkan dan dikumpulkan hasil pemikiran dan pengalaman manusia daripada sarana komunikasi lainnya. Sebagai alat pendidikan, buku berpengaruh pada anak didik daripada sarana-sarana lainnya”. (Ensiklopedia Indonesia, Hal. 538-539).

Semisal tidak ada yang menulis tentang sejarah bangsa ini, mungkin kita semua tidak akan mengetahui siapa itu Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Sjahrir dan lainnya. Tanpa adanya penelitian, kita tidak akan mengetahui rumus matematika dan fisika. Sederet contoh tersebut membuktikan bahwa membaca itu sangat penting, tidak hanya bagi siswa tapi untuk semua kalangan.

Salah satu sekolah di Kota Malang yang menerapkan budaya membaca yaitu SMA Negeri 2 Malang. Jujur saya sangat kagum dengan hal ini ketika hari pertama PPL Siswa harus berada di kelas tepat pukul 6.45 dan membaca buku selain buku pelajaran selama kurang lebih 10 menit di setiap harinya. Hal ini bermaksud untuk membiasakan siswa untuk membaca buku dan siswa yang malas membaca menjadi rajin untuk membaca. Dalam benak saya, inilah yang diharapkan oleh pendidikan di Indonesia untuk mencetak generasi-generasi emas bangsa.

Melalui budaya membaca di sekolah bisa menjadi awal yang baik untuk generasi-generasi bangsa untuk tetap mebaca buku di dalam maupun luar sekolah.

*) Mahasiswa FKIP Unisma