Banyak Warga Kota Malang Ajukan Visa ke Taiwan, Pemkot Perkuat Kerja Sama

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-106 Taiwan di Surabaya. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kunjungan Taipei Economic and Trade office in Surabaya (TETOS) ke Kota Malang beberapa waktu lalu menjadi pembuka bagi terwujudnya jalinan kerja sama antara Pemkot Malang dengan Taiwan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Sutiaji saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-106 Taiwan, Senin (9/10) di Hotel JW Marriott Surabaya.

Ini diharapkan kian menopang kemajuan pembangunan serta hubungan kemasyarakatan antara Kota malang dengan Taiwan. Tentu saja, lanjut Sutiaji, semua ini direalisasikan dalam satu semangat untuk membangun jembatan persaudaraan.

“Sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pembangunan di daerah, utamanya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi kepentingan serta kesejahteraan masyarakat,” tandasnya melalui keterangan tertulis yang diterima MVoice, Selasa (10/10).

Sutiaji menyebut, antara Taiwan dan Kota Malang sebenarnya telah mempunyai keterikatan hubungan. Ini dilihat pada keberadaan tenaga kerja Indonesia yang berada di Taiwan mencapai 280 ribu orang.

“Dari jumlah itu, 60 ribu orang berasal dari Kota Malang dan sekitarnya, serta setiap tahun ada kurang lebih 4 ribu orang dari Kota Malang yang mengajukan visa ketenagakerjaan ke Taiwan,” imbuhnya.

Selain itu, mantan anggota DPRD Kota Malang ini menambahkan, setiap tahun ada lebih dari 100 mahasiswa dari Malang yang mengajukan visa studi untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan. Hal ini sejalan dengan data yang dimiliki TETOS.

Director General TETOS, Jeffrey SC Hsiao, mengatakan, sejak Oktober tahun lalu hingga Maret tahun 2017 ini, jumlah wisatawan dari negara ASEAN meningkat sebesar 28,64 persen. “Ini melebihi jumlah peningkatan wisatawan global,” lanjutnya.

Sejalan dengan itu, jumlah pelajar yang datang ke Taiwan tahun lalu mengalami peningkatan sebanyak lebih dari 10 persen atau mencapai 31.531 orang. Selain itu, tingkat pertumbuhan perdagangan dan ekspor impor negara Taiwan dan negara ASEAN sebesar 20,33 persen.

“Angka ini lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan perdagangan Taiwan secara keseluruhan,” pungkasnya.(Coi/Yei)