944 Siswa SMPN 3 Batu Disuntik Vaksin MR

Petugas medis Dinkes Kota Batu suntikan vaksin MR kepada salah satu

MALANGVOICE – Sejumlah 944 siswa SMPN 3 Batu disuntik vaksin measles (campak) rubella atau vaksin MR, Selasa (1/8). Program ini merupakan agenda nasional sebagai bulan imunisasi.

Satu persatu siswa dari total 31 kelas bergiliran disuntik vaksin MR. Sebelum dilakukan imunisasi tersebut, petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu memberikan pengarahan tentan apa itu measles (campak) rubella dan bahayanya bagi tubuh.

Wakil Kepala Urusan Bidang Kesiswaan SMPN 3 Batu, Yuni Sutantiningtyas S.Pd mengatakan, sekitar 2 persen dari total siswanya tidak dapat mengikuti vaksin tersebut. Alasannya bermacam-macam, mulai ada yang ikut lomba, tidak masuk karena sakit, dan kondisi siswa yang belum fit.

“Yang belum mengikuti vaksin atau imunisasi akan menyusul kemudian di Puskesmas terdekat. Sekolah akan memantau perkembangan siswa sampai benar fit bagi yang sakit,” kata perempuan akrab dipanggil Yuni ditemui MVoice di ruang kerjanya.

Yuni menambahkan pihaknya sangat mendukung agenda imunisasi vaksin MR tersebut. Tujuannya tidak lain untuk pencegahan dini dari ancaman virus yang dikabarkan sangat berbahaya itu.

“Karena virusnya berbahaya dan mudah menular, solusi terbaiknya ya mencegah,” pungkasnya.

Terpisah, Siswi kelas7A SMPN 3 Batu, Esperanza Yuanita mengaku sempat dibuat takut. Sebab dia cukup takut dengan jarum suntik.

“Sempat takut, kan sakit kalau disuntik,” kata gadis asal Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini.

Perlu diketahui, Empat sekolah di Kota Batu awali imunisasi serentak campak rubella, Selasa (1/8). Yakni di SDN Tulungrejo 1, SMPN 3, SDN Junrejo 1, dan SMPN 1.

Dinas Kesehatan Kota Batu sendiri menggerakkan imunisasi vaksin MR menyasar total 48 ribu jiwa lebih. Target untuk imunisasi ini mulai usia 9 bulan hingga 15 tahun. Karena pada usia tersebut ialah yang paling rentan terserang.

Campak sendiri dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.

Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus.


Reporter: Aziz Ramadani
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti