Zidan, Balita Penderita Hidrosefalus Akhirnya Jalani Operasi di RSUD Kanjuruhan

Balita yang menderita penyakit Hidrosefalus atau pembesaran kepala, M Zidan Adam Nurcahya usai di operasi di RSUD Kanjuruhan. (Istimewa)

MALANGVOICE – M Zidan Adam Nurcahya, balita asal Dusun Krajan, Desa Ringin Sari, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, berhasil menjalani operasi, Jumat (18/8) lalu.

Operasi balita yang mengidap penyakit Hidrosefalus atau pembesaran kepala ini berjalan lancar. Semula, tindakan medis akan dilangsungkan di Rumah Sakit Saiful Anwar, namun, karena waktu tunggu yang cukup lama, akhirnya Zidan mendapat perawatan di RSUD Kanjuruhan.

Proses operasi tersebut dibenarkan Kadinkes Kabupaten Malang, Abdurrahman. Operasi ini merupakan langkah awal dalam penanganan penyakit yang diderita Zidan.

“Iya, operasinya berjalan lancar dan keluarga mengucapkan terima kasih,” katanya kepada MVoice.

Menurutnya, selama ini pihaknya melalui Puskesmas setempat mendampingi dan memantau perkembangan penyakit Zidan. Langkah operasi yang dilakukan di RSUD Kanjuruhan dalam rangka mempercepat prosesnya.

“RSUD Kanjuruhan kan milik Pemkab. Jadi penangannya lebih maksimal, lebih detailnya tanya ke Puskesmas yang mendampingi,” ujarnya.

Ia menepis tudingan bahwa pihaknya tidak hadir saat masyarakat Kabupaten Malang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Dinas Kesehatan, lanjut dia, berusaha maksimal melayani masyarakat.

“Apalagi keluarga yang kurang mampu dan itu dicover BPJS. Pasti kami prioritaskan, sebagaimana arahan pak bupati,” jelasnya.

Sebelumnya, M Zidan Adam Nurcahya, menderita penyakit Hidrosefalus atau pembesaran kepala. Kondisi balita berusia 7 bulan ini memprihatinkan dan butuh uluran tangan semua pihak.

Kedua orangtuanya, Yuyus Imandika dan Nurmawatin pasrah atas kondisi anaknya. Keterbatasan ekonomi menjadi penghalang untuk membawa periksa Zidan. Meski mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS), keluarga tidak bisa mengakses perawatan di rumah sakit.

Zidan sempat dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, atas saran bidan klinik usai Nurmawatin melahirkan, 7 bulan lalu. Karena tidak kunjung ditangani, Zidan dibawa pulang dan diobati ala kadarnya. Penghasilan sebagai buruh serabutan tidak cukup untuk biaya pengobatan anaknya.


Reporter: Miski
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti