MALANGVOICE – Sekolah tidak melulu soal proses belajar di kelas. Diharapkan sekolah dapat menumbuhkan karakter siswanya yang peduli lingkungan sehat.
“Kami berharap anak- anak sejak usia dini punya sebuah kepedulian di bidang kesehatan dan juga lingkungan,” kata Plh Wali Kota Malang Wasto saat menghadiri Penerimaan Tim Evaluasi Hasil Penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional di Balai Kota Malang, Selasa (18/9).
Wasto menambahkan, seluruh sekolah dapat menjadi nasabah bank sampah, sehingga anak didik ke depannya tumbuh kepedulian di bidang lingkungan dan kesehatan.
Sebab, menurutnya, lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif serta didesain untuk membantu anak didik meningkatkan produktifitas belajar. Tujuannya, agar proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Bagi Kota Malang program ini bukan hanya sekadar lomba. Tapi juga kebutuhan dalam rangka menanamkan kepada anak didik untuk selalu menjaga sekolah yang sehat dan lingkungan sekolah yang baik dan lingkungan yang baik pula,” sambung pria pernah menjabat Kepala Barenlitbang Kota Malang ini.
Wasto juga meminta masukan dan saran dari tim evaluasi agar Kota Malang mampu memberikan yang terbaik bagi pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan. Sekaligus mampu mewakili Jawa Timur di tingkat Nasional.
“Dengan kedatangan tim penilai dapat memantapkan dan meningkatkan program penciptaan sekolah sehat yang sedang dan akan terus dilakukan di masa mendatang oleh Kota Malang,” tutup Wasto.
Sementara itu, Ketua Tim Evaluasi Hasil Penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) Arya mengatakan, bahwa verifikasi yang dilakukan hari ini untuk mengecek penilaian sebelumnya dengan penilaian saat ini. Tujuannya untuk memastikan apakah sekolah lain di Kota Malang sudah layak untuk diajukan sebagai wakil dari Jawa Timur.
“Kota Malang hampir setiap tahun, ada sekolah yang mewakili Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.” kata Arya. (Hmz/Ulm)
