Warga Sulit Cari Air, PDAM Kota Malang Pilih Bungkam

Kemelut MoU Pemkab - PDAM Kota Malang

Direktur PDAM Kota Malang, Jemianto.
Direktur PDAM Kota Malang, Jemianto.

MALANGVOICE – Selama beberapa pekan terakhir, warga Kota Malang bagian selatan kesulitan mendapat air bersih. Alih-alih membeberkan solusi, Direktur Utama PDAM Kota Malang, Jemianto, justru lebih memilih bungkam.

Dikonfirmasi awak media melalui selulernya, Selasa (7/11), dia enggan banyak berkomentar. Sebelumnya, Pemkab Malang menegaskan bahwa PDAM Kota Malang memiliki tunggakan sebesar Rp 3,7 miliar untuk pembayaran pasokan air dari Sumber Pitu.

Bupati Malang, Rendra Kresna, geram pada sikap PDAM Kota Malang yang terkesan tidak menunjukkan itikad baik. Beberapa kali surat peringatan yang dilayangkan pun tak digubris.

Alhasil, Pemkab melalui PDAM Kabupaten Malang memilih membatasi pasokan air dari Sumber Pitu untuk PDAM Kota Malang. Dampaknya, warga pun kesulitan mendapatkan air bersih. Pemkab bahkan mengancam menghentikan total pasokan air jika tetap tidak ada respon positif.

Lalu, apa benar PDAM Kota Malang mangkir dari pembayaran kewajibannya? “Saya tidak mau komentar dulu terkait itu karena tidak ada dasarnya. Saya tidak ingin memperkeruh suasana,” cetus Jemianto.

Pria yang akrab disapa Jemi ini hanya berjanji memberikan klarifikasi jika semua permasalahan sudah tuntas. Saat ini, dia menyerahkan semua kebijakan kepada masing-masing Pemda, dalam hal ini Pemkot Malang dan Pemkab Malang.

“Besok masih mau ada pertemuan antara Sekda Kota Malang dan Kabupaten Malang, menunggu itu saja,” pungkasnya, kemudian mengakhiri perbincangan seluler.(Coi/Aka)