Wali Kota Batu: Ruang-ruang Kreatif Tak Boleh Dibatasi Aturan

MALANGVOICE– Industri ekonomi kreatif (ekraf) harus diberi ruang bertumbuh karena sektor tersebut berpotensi menyerap tenaga kerja dan memacu perekonomian daerah. Apalagi sektor ekraf dapat menambah nilai tambah suatu wilayah, seperti Kota Batu yang merupakan daerah tujuan wisata. Forum dialog diselenggarakan Pemkot Batu dengan para pelaku ekraf untuk menyusun rekomendasi strategis bagi arah kebijakan kedepan.

Ruang dialog yang dikemas dalam kegiatan “Njagong Bareng” tersebut merupakan wujud komitmen Pemkot Batu dalam mendukung perkembangan ekraf yang digelar di Wisata Dusun Kuliner, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Batu, Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto bersama Komite Ekraf.

Wali Kota Malang Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Soal Meningkatnya Kasus Covid-19

Wali Kota Batu, Nurochman menuturkan, ‘Njagong Bareng’ menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan komunitas, serta langkah nyata dalam membangun ekosistem kreatif yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Ia menegaskan pentingnya ruang kreatif yang tidak terbatasi oleh ketentuan birokrasi yang kaku.

“Formalitas dalam pemerintahan memang tidak mudah dihindari, namun ruang-ruang kreatif tidak boleh dibatasi oleh aturan yang justru menghambat inovasi,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya keterwakilan semua sektor dalam forum-forum strategis, termasuk para pelaku ekonomi kreatif lintas bidang. Wali Kota menekankan bahwa setiap komunitas berhak untuk didengar dan difasilitasi, tak terbatas pada tema atau latar belakang tertentu.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Batu akan mengarahkan hasil rekomendasi ini untuk dapat dituangkan dalam bentuk kebijakan konkret, termasuk kemungkinan penerbitan Peraturan Wali Kota sebagai dasar penguatan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Batu. Ia menambahkan bahwa komitmen Pemerintah Kota Batu adalah untuk merespons, mengakomodasi, dan mengimplementasikan setiap rekomendasi yang lahir dari dialog kreatif ini.

“Jangan berhenti di narasi atau normatif belaka. Kami ingin ini benar-benar diimplementasikan,” tegas Wali Kota.

Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan kesiapan untuk membuka akses ruang, waktu, bahkan dukungan anggaran selama tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pemerintah siap memfasilitasi dan menindaklanjuti ide-ide kreatif melalui skema formal seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya.

“Gagasan itu seperti benih unggul. Namun, ia butuh tanah yang subur untuk tumbuh. Pemerintah Kota Batu siap menjadi tanah yang subur itu, selama kita semua berpikir progresif, responsif, dan adaptif,” ungkapnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait