Waduh, Tiap Hari 4000 Sampah Kantong Plastik Mengalir dari Mall

Masyarakat berbelanja di super market (ilustrasi/fia)

MALANGVOICE – Penerapan kantong plastik berbayar di ritel-ritel yang tersebar di seluruh Kota Malang diharapkan mampu menurunkan jumlah volume sampah tak terurai. Pasalnya, distribusi kantong plastik di pusat belanja modern selama ini cukup tinggi, rata-rata mencapai 2000 per hari per super market.

Di Hypermart misalnya, kasir setiap hari dibekali dengan 1 pak kantong plastik. Sementara jumlah kasir mencapai 28 titik. Manager Divisi Fresh Hypermart, Budi Erianto menjelaskan, di weekday, satu pak kresek kemungkinan tak terpakai semua, namun saat weekend kebutuhannya bisa lebih dari satu pak karena volume konsumen yang berbelanja juga meningkat.

“Setiap pagi, setiap kasir disediakan satu pak. Nanti saat jam istirahat siang jika ketersediaan menipis, shift kedua akan menambah satu pak lagi,” kata pria yang akrab disapa Didik ini.

Didik melanjutkan, tak jarang dari konsumen ada yang meminta kresek lebih agar kantong tidak sampai robek terutama ketika membawa barang belanjaan yang berat.

Jumlah tak jauh berbeda juga terlihat di Ramayana Department Store, saat weekend, tempat belanja modern penyedia kebutuhan fashion itu mendistribusikan kresek hingga 2000 per hari.

“Baik untuk di transaksi fashion maupun supermarket,” jelas Supervisor Ramayana Department Store, Ardianto Kurniawan.

Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim, Purnawan Dwikora Negara mengatakan, pencemaran lingkungan oleh sampah kantong plastik dari domestik sangat sulit untuk diukur secara pasti. Sebab penyebarannya sangat luas dan manusia menjadi sumber pencemaran utamanya.

“Bisa dilihat di sungai Brantas, sampah plastik sangat banyak dari sektor rumah tangga,” kata pria yang akrab disapa Pupung itu.

Pupung melanjutkan, jika dilihat rata-rata per hari dari supermarket yang ada di Malang, maka sedikitnya setiap hari ada 4000 sampah plastik hanya dari kantong belanja yang dikeluarkan supermarket.

“Taruhlah ambil empat sample supermarket. Nggak perlu semua, masing-masing kalau dikalikan 1000 saja sudah 4000 kantong sampah. Betapa besarnya pencemaran yang terjadi selama ini,” jelas Dosen Fakultas Hukum Universitas Widyagama ini.