MALANGVOICE – Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghapus UN atau Ujian Nasional serta USBN atau Ujian Nasional Berbasis Sekolah menuai beragam respon, tak terkecuali di Kota Malang. Wali Kota Malang Sutiaji berharap kebijakan tersebut tidak berdampak negatif bagi pelajar.
“Saran saya jangan sampai mengendurkan motivasi anak untuk belajar, karena itu (UN/USBN) juga jadi motivasi anak untuk menjadi belajar yang bagus,” kata Sutiaji, belum lama ini.
Namun, lanjut dia, karena masih belum ada edaran resmi, pihaknya enggan berkomentar lebih jauh lagi. Jika memang wacana tersebut bakal direalisasikan, tentu perlu ada kajian komprehensif.
“Saya belum berani banyak komentar, karena belum ada edaran resmi. Wacana tentu harus ada kajian, kalau sudah resmi mau tidak mau kita ikuti,” sambung dia.
Alumnus IAIN Malang ini berharap, pemerintah pusat lebih mementingkan konsep belajar mengajar di sekolah yang tidak membelenggu peserta didik atau siswa. Paling utama dalam konsep pendidikan, menurutnya, bagaimana mendidik karakter anak yang unggul dan berbudi pekerti. Seperti yang mulai dicanangkannya, yakni program non calistung (baca tulis hitung) untuk jenjang Sekolah Dasar kelas I dan II.(Hmz/Aka)
