Virus Corona Varian Delta Pengaruhi Jumlah BOR di Kabupaten Malang, Perhatikan 16 Cirinya

MALANGVOICE – Merebaknya virus Corona varian Delta pengaruhi peningkatan bed occupation rate (BOR) di Kabupaten Malang. Bahkan dari informasi yang dihimpun, sudah mendekati 100 persen.

“Dengan adanya varian baru yang sifat infeksinya tinggi maka merebaknya juga cepat. Hal itulah yang menyebabkan BOR menjadi meningkat tajam,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, Senin (12/7).

Menurut Arbani, penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali tersebut berbarengan dengan merebaknya virus corona varian Delta. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam menangani kasus Covid-19.

“Itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Karena pergerakannya masih fluktuatif,” jelasnya.

Sebelum PPKM Darurat ini, lanjut Arbani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah menerapkan PPKM mikro. Hasilnya menunjukkan efektifitas terhadap menstabilkan bed occupation rate (BOR).

“Sebenarnya kemarin-kemarin sudah stagnan ya (kasus Covid-19). PPKM mikro ada efeknya terhadap BOR. Jadi saat itu 40 sampai 50 persen, stagnan. Untuk isolasi biasa 19 persen sampai 22 persen,” jelasnya.

Untuk itu, tambah Arbani, untuk menekan jumlah BOR yang mengalami peningkatan, Dinkes Kabupaten Malang tengah berupaya melakukan percepatan vaksinasi.

“Saat ini, kami masih terus menunggu kejelasan pengajuan vaksin Covid-19 untuk percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Malang,” tukasnya.

Perlu diketahui, berikut gejala umum Covid-19 varian Delta, antara lain:

1. Demam
2. Batuk kering
3. Napas pendek
4. Mudah lelah
5. Menggigil
6. Tidak bisa merasakan bau dan rasa

Namun, ada beberapa gejala lain yang bisa dialami oleh penderita varian Delta seperti:

1. Nyeri otot
2. Sakit kepala
3. Sakit tenggorokan
4. Mual atau muntah
5. Diare
6. Hidung tersumbat atau pilek
7. Kehilangan nafsu makan
8. Gangguan pendengaran
9. Pembekuan darah
10. Gangrene (matinya jaringan tubuh).(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait