Urai Kemacetan, Pemkot Batu Bangun Jalan Tembus

Tim Bina Marga Kota Batu saat memantau jalan tembus Kelurahan Sisir dan Kelurahan Temas. Jalan tembus ini melewati rumah veteran di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir Kota Batu (Foto: istimewa)
Tim Bina Marga Kota Batu saat memantau jalan tembus Kelurahan Sisir dan Kelurahan Temas. Jalan tembus ini melewati rumah veteran di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir Kota Batu (Foto: istimewa)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu membuat jalan tembus untuk mengantisipasi dampak jalan Tol Mapan. Hal itu dilakukan lantaran semakin banyak volume kendaraan yang masuk ke daerah pintu keluar jalan Tol.

Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Alfi Nurhidayat mengatakan justru adanya jalan Tol ini setiap kota harus memperbaiki infrastruktur.

“Ya, karena kan dampaknya itu begitu keluar Tol akan menumpuk di situ. Apalagi Kota Batu sebagai salah satu jujukan tempat wisata harus siap dengan sarana jalan,” katanya.

“Karena itu, Kota Batu mengantisipasinya dengan memperbaiki jalan. Selain itu juga membangun jalan tembus,” sambungnya.

Ia menambahkan untuk pembangunan jalan tembus yang bakal direalisasikan di tahun 2020 yaitu Jalan Tembus Kelurahan Sisir dan Kelurahan Temas.

Jalan tembus ini melewati rumah veteran di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir Kota Batu. Sementara untuk lebar jalan ini masih 3 – 4 meter. Dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.

“Nah, ini belum selesai ya. Kami lanjutkan dan ajukan dalam PAK 2019 ini. Panjangnya sekitar 1,1 kilometer,” ungkapnya.

Kemudian, ketika direalisasikan tahun 2020 nanti, jalan tersebut akan dilebarkan hingga enam meter agar bisa dilalui kendaraan roda empat.

Diketahui, dalam pembangunan jalan tembus ini ada beberapa lahan yang menggunakan milik warga.

“Jika lahan warga maka harus dilakukan pembebasan lahan,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga membangun jembatan Sisir – Pandanrejo. Jembatan ini akan di beton agar kuat ketika dilalui kendaraan.

Keadaan jembatan ini masih dari bambu, sehingga jika dilalui banyak kendaraan tidak akan kuat.

“Ya ,dua itu fokus kami tahun ini dalam PAK. Kami harap tahun depan bisa pengerjaan fisik. Karena jika tidak segera dampaknya terjadi kemacetan itu,” tutupnya.(Hmz/Aka)