Unitri Tegaskan Tak Ada Larangan Mahasiswi Gunakan Cadar

Wakil Rektor III Unitri, Totok Sasongko bersama humas dan Kabiro Kemahasiswaan Unitri. (istimewa)

MALANGVOICE – Heboh dua mahasiswi yang dilarang menggunakan cadar di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, dibantah pihak kampus.

Setelah kabar tersebut mencuat di media sosial, pihak kampus Unitri segera memberi klarifikasi terkait hal itu. Menurut Wakil Rektor III Unitri, Totok Sasongko, tidak ada pelarangan terkait penampilan mahasiswa.

“Secara formal di Unitri tidak ada aturan yang mengatur penampilan. Termasuk mahasiswi menggunakan cadar,” katanya kepada wartawan di ruang sidang, Gedung Rektorat Unitri, Sabtu (18/11).

Dua mahasiswi mengguanakan cadar di Unitri. (istimewa)

Pihaknya juga menegaskan tidak ada tanda tangan perintah surat peringatan (SP) dari Kepala Biro Kemahasiswaan, yang menyatakan pelarangan penggunaan cadar.

“Dari informasi yang beredar, mahasiswi itu melakukan pertemuan dengan dosen wali dan komunikasinya tentang perwalian. Kami hanya ingin meluruskan bahwa belum ada aturan pelarangan cadar,” tegasnya.

Dengan begitu, kedua mahasiswi tersebut tetap boleh menggunakan cadar di kampus dan menjalankan aktivitas pembelajaran seperti biasa. Agar masalah ini bisa selesai, Unitri akan mengundang dan mengadakan pertemuan antara mahasiswi bersangkutan, KPS, Risna Ningsih, dan Rektor Unitri.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang meresahkan aktivitas akademik Unitri dan untuk mengklarifikasi masalah yang terus semakin simpang siur

Seperti diberitakan sebelumnya, dua mahasiswi, Sari Wulandari dan Ghia Dewi, dikabarkan tak boleh menggunakan cadar di area kampus. Padahal mereka sudah menggunakan penutup wajah tersebut selama enam bulan terakhir.

“Saya ditanya alasan menggunakan cadar. Apakah saya masuk HTI atau tidak. Kalau di kampus baru sebulan ini pakai cadar. Terus saya disuruh buat pernyataan,” ujar Wulan.

Mahasiswi semester 5 asal Kalimantan ini juga sempat ketakukan akan dikenai sanksi berupa dikeluarkan dari kampus. “Kalau ada peraturan seperti itu ya kami ikuti. Tapi katanya tidak boleh bercadar karena bisa pengaruhi yang lain,” tandasnya.(Der/Yei)