UMM Siap Kembali Dampingi Pengembangan Kota Probolinggo

Kunjungan pemkot Probolinggo di UMM. (Istimewa)

MALANGVOICE – Setelah bermitra dengan banyak pihak, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng pemerintah Kota Probolinggo. Melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, kerja sama yang dijalin mencakup berbagai bidang antara lain pengembangan wilayah, sosial dan pertanian. Keduanya telah melaksanakan tanda tangan perjanjian, 13 Maret 2018 lalu.

“MoU ini harus segera dieksekusi menjadi suatu penelitian atau pengabdian yang memiliki nilai guna, agar tidak sekedar jadi sebuah tanda tangan dan tulisan dikertas saja,” ujar Wakil Rektor III, Sidiq Sunaryo.

Dia berharap unit-unit usaha di UMM juga bisa melakukan kerjasama lebih khusus dengan Kota Probolinggo. Sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2013 hingga 2015 UMM telah melakukan program kemitraan wilayah di Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Kerja sama dilakukan dalam program perawatan dan pemeliharaan pohon mangga, produksi produk olahan mangga dan jagung, serta pengolahan limbah pangan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Menindaklanjuti keberhasilan kerja sama tersebut, Direktur DPPM UMM, Sujono, mengaku telah siap kembali mendampingi Kota Probolinggo agar bisa menjadi kota dengan banyak UKM yang berkembang.

Meskipun merupakan perguruan tinggi swasta, Sujono menyebut UMM memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup baik dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Keahlian tersebut cukup setara dengan perguruan tinggi negeri di wilayah Jawa Timur. Bukan hanya itu, mulai tahun 2014, UMM menjadi salah satu dari 14 Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendapatkan cluster Mandiri.

Status ini merupakan hasil visitasi dan verifikasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dirjen Dikti Kemendikbud RI. Dalam standarisasi Dikti, kampus-kampus di Indonesia dikategorikan ke dalam empat cluster, yakni Binaan, Madya, Utama dan yang tertinggi adalah Mandiri.

“Bersama 25 perguruan tinggi hanya empat yang swasta salah satunya adalah UMM di Jawa Timur yang berkluster mandiri, untuk itu kami siap mendampingi Kota Probolinggo,” pungkas Sujono.

Sementara itu Walikota Probolinggo Rukmini Buchori, menyambut baik kerja sama ini. Rukmini memaparkan aneka potensi yang dimiliki Kota Probolinggo, diantaranya adalah UMKM Batik dan melimpahnya produksi buah mangga. Meski memiliki aneka potensi yang patut dikembangkan, Rukmini menuturkan ada berbagai permasalahan sosial yang juga dihadap it Pemerintah Kota Probolinggo, antara lain hasil limbah sampah yang banyak berkisar 50 ton per hari.(Der/Ery)