Tukang Batu ditemukan Bersimbah Darah di Dalam Kamar

Lokasi penemuan mayat. (istimewa)
Lokasi penemuan mayat. (istimewa)

MALANGVOICE – Nasib tragis dialami Sugeng Mashudi (29) warga Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak. Ia diketemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kenongosari, Turen, Selasa (24/4).

Kanit Reskrim Polsek Turen, Iptu Hari Eko Utomo, menyatakan korban ditemukan pada pukul 05.45 WIB pagi tadi. Korban bekerja sebagai tukang batu ini tinggal bersama mertuanya di Jalan Kenonosari Turen.

“Dari keterangan yang kami dapat, pukul 04.00 WIB, korban terlihat berjalan mondar-mandir dan kemudian masuk ke kamar. Selanjutnya pukul 05.45 korban sudah diketemukan meninggal dunia di dalam kamarnya,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Kaur Bin Ops Polres Malang.

Saat diketemukan korban dalam keadaan bersimbah darah karena luka yang ada di tubuhnya.

“Di tubuh korban ada luka sayatan di leher sebelah kiri, kemudian nadi pergelangan tangan kiri juga terdapat luka sayatan benda tajam serta luka bakar di telapak tangan kanan,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Turen.

Setelah dilakukan olah TKP polisi menemukan pisau dapur di dekat tubuh korban.

“Dugaannya pisau tersebut yang digunakan untuk menyayat tubuh korban, kalau untuk luka bakar di tangan kanan kemungkinan karena kesetrum, karena di dalam kamar itu ada stop kontak yang berlumuran darah,” ujar Hari.

Meski diketemukan luka di tubuh korban, polisi belum bisa memastikan Mashudi merupakan korban pembunuhan. Pasalnya dari keterangan yang didapatkan petugas, sehari sebelumnya korban mengeluh sedang mengalami masalah rumah tangga dan berniat untuk melakukan upaya bunuh diri.

“Dari keterangan saksi, menyatakan seperti itu, tapi kami belum bisa memastikan apakah korban sengaja melakukan upaya bunuh diri atau ada hal lain penyebab kematiannya, hal itu masih kita dalami,” bebernya.

Setelah dilakukan proses identifikasi dan olah TKP jenazah korban dievakuasi oleh relawan PMI Kabupaten Malang, untuk selanjutnya dibawa ke IKF (Instalasi Kedokteran Forensik) Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.

“Jenazah dibawa ke RSSA untuk proses autopsi, hal ini untuk memastikan korban meninggal dunia karena apa,” pungkasnya.(Der/Ak)