TNI-Polri Sinergikan Deklarasi Millennial Road Safety Festival

Suasana aksi terjun freefall. (Toski D).

MALANGVOICE – Polres Malang Bersama Denmatra 2 Paskhas Lanud Abdul Rahman Saleh, menggelar deklarasi Millennial Road Safety Festival. Aksi deklarasi, diwarnai latihan dan atraksi terjun di lapangan Desa Bakalan, Bululawang, Rabu (16/1).

Sebanyak 18 orang penerjun yang dipimpin Wakil Komandan Detasemen Matra 2 Mayor Pas Jhon H Siregar, bakal terjun dari ketinggian 10 ribu kaki. Para pasukan penerjun itu berangkat dari Lanud Abd Saleh dengan menggunakan pesawat Hercules A-1335 yang dikemudikan oleh pilot Letkol Pnb. Taufik dari Skadron 32 Lanud Abd Saleh.

Tampak ratusan siswa sekolah dan masyarakat terlihat antusias berkumpul di lapangan Desa tersebut. Mereka sejak pagi berkumpul untuk melihat aksi terjun freefall prajurit Detasemen Matra 2 Paskhas Lanud Abdulrachman Saleh yang merupakan bagian dari perkenalan Polres Malang pada program Millenial Road Safety Festival.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas TNI-Polri, dalam mengenalkan program Millenial Road Safety Festival yang akan di gelar serentak pada 2 Februari hingga 31 Maret 2019 di seluruh Indonesia.

“Itu program nasional, dicanangkan oleh Korlantas dan Polri untuk menggaet kaum millenial agar jadi pelopor keselamatan lalu lintas. Hari ini menggandeng teman-teman dari Paskhas TNI AU untuk memberikan hiburan pada masyarakat sekaligus memberikan pesan-pesan terkait keselamatan lalu lintas itu,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Yade, pihaknya memilih aksi terjun freefall ini karena dinilai unik dan dapat menyedot animo masyarakat.

“Aksi terjun payung ini kan unik. Kita juga tahu tadi masyarakat disini tadi senang sekali, mungkin seumur hidup belum pernah lihat secara langsung dengan mata kepala sendiri proses terjun mulai dari pesawat hingga ke bawah,” jelasnya.

Dalam aksi terjun freefall ini dari 18 penerjun. Mereka mendarat dengan mulus di titik koordinat lapangan Desa Bakalan. Namun, ada tiga penerjun mendarat di luar titik koordinat. Bahkan ada satu penerjun yang parasutnya tersangkut di pepohonan sekitar lapangan.

Sementara itu, Wakil Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas, Mayor Pas Jhon H Siregar menyampaikan, ke-tiga penerjun itu susah mengendalikan parasutnya untuk mendarat tepat pada titik koordinat, karena angin yang kencang.

“Tadi karena faktor angin yang agak kencang, sekitar 13 knot, untuk personil aman semua. Kalau cuaca tadi bagus,” tegasnya.(Hmz/Aka)