Tim Exsto Mahasiswa UMM Kembangkan Kembali Bamboo Mewek Park

istimewa.

MALANGVOICE – Predikat juara 1 dalam lomba kampung tematik 2016 silam, Bamboo Mewek Park sempat tak terawat. Namun, dengan kreativitas mahasiswa Public Relations, Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) wisata alam itu pun kembali dibuka.

Mengusung konsep alam dengan berbagai wahana menarik di dalamnya seperti camping ground, flying fox, ban air, edukasi greenhouse, area sawahan serta permainan tradisional ini dapat dirasakan ketika berkunjung ke Semarak Bamboo Mewek Park.

“Jadi, tim kami (Exsto) berinovasi untuk memperbaikinya dan mengubahnya menjadi wisata Bamboo Mewek Park yang indah kembali. Tidak perlu jauh-jauh mencari lokasi wisata alam, Bamboo Mewek Park hadir ditengah kota,” ujar ketua pelaksana, Kemal Adeleo.

Berlokasi di RT 09 RW 04 Tunjung Sekar, Kota Malang, “Mewek” sendiri dalam nama Bamboo Mewek Park sendiri memiliki sejarah dari kali mewek yang ada di lokasi tersebut dulunya terdapat Ken Dedes yang mewek atau menangis di kali mewek.

Adanya wisata Bamboo Mewek Park dengan keindahan alamnya lengkap dengan sejarah ini, dapat mengangkat Kota Malang sebagai lokasi adanya destinasi wisata tersebut. Diharapkan wisatawan nantinya akan sering berkunjung ke kota Malang terutama mengunjungi Bamboo Mewek Park.

“Tentunya kami berharap dengan dilaunchingnya wisata ini, ke depan seluruh elemen masyarakat saling bahu membahu menginvestasikan tenaga, pikiran, bahkan materi untuk kemajuan hingga mampu bersaing dengan kampung wisata yang ada di Kota Malang. Hal ini tentunya sangat butuh semangat, insiatif, dan inovasi dari masyarakat Tunjungsekar, jika semua itu sudah tertanam dalam diri masyarakat pasti akan tercipta harmonisasi alam dan manusia di bumi Tunjungsekar,” ungkapnya.

Sebelumnya, semarak Bamboo Mewek Park dilaunching pada Sabtu (31/8) kemarin. Sekitar 250 orang diberikan sensasi duduk lesehan beralaskan tikar di rerumputan area Bamboo Mewek Park layaknya sedang camping, ditambah dengan menikmati suguhan hiburan permainan tradisional dari bambu yaitu bambu gila, dan nyai puthut yang di pawangi oleh Mbah Yongki dari Kampung Janti Padhepokan. Selain itu, pengunjung juga senang dapat menikmati indahnya santai di sore hari duduk di gazebo bambu serta dapat berfoto di kurungan besar yang terbuat dari bambu dengan tinggi sekitar tiga meter.

“Semoga dengan dilaunchingnya Bamboo Mewek Park ini, masyarakat Tunjungsekar bersama paguyuban dan juga pengelola lainnya bisa terus mengembangkan dan berinovasi agar nantinya bisa menjadi destinasi wisata baru yang ekonomis,” tandas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni.(Hmz/Aka)