Tim Emergency Disaster UB dan SAR Dikerahkan Bantu Cari Lima Orang Hilang di Pantai Jembatan Panjang

Tim Rescue SAR Surabaya dikerahkan membantu pencarian lima orang terseret ombak Pantai Jembatan Panjang. (istimewa)

MALANGVOICE – Tim SAR Surabaya diterjunkan membantu pencarian hilangnya lima orang di Pantai Jembatan Panjang, Bantur, Kabupaten Malang. Satu tim rescue dikerahkan pada Sabtu (8/7) siang.

Kelima orang ini hilang pagi tadi. Adapun dua korban merupakan mahasiswa asing program student exchange UB, yaitu Ana B (23) asal Spanyol dan warga Swis bernama Jana O (24). sedangkan tiga korban lainnya yaitu Made Indra, Bayu, dan Pendik merupakan Guide dan Tour Leader.

Kepala Kantor SAR Surabaya sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Muhamad Hariyadi, S.Sos, mengatakan, pencarian korban akan dilakukan bersama tim SAR gabungan.

Baca Juga: Turnamen Basket Antar Klub Dimulai, 46 Peserta Berebut Juara

Lima Orang Termasuk Dua WNA Hilang Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang

“Sampai saat ini kami juga terus berkoordinasi dengan tim SAR gabungan yang melakukan pemantauan dan pencarian di lokasi yakni Pos AL Sendangbiru, Polair Sendangbiru, Polsek dan Koramil Bantur serta PMI Kabupaten Malang,” jelas Hariyadi.

Sementara itu Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FKUB, dr Holipah, membenarkan dua WNA yang terseret ombak adalah mahasiswa program student exchange yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan CIMSA (Center for International Student Association).

Pelaksanaan kegiatan ini di FKUB dikoordinir MSCIA (Medical Student’s Committee for International Affairs) FKUB di bawah wakil dekan bidang kemahasiswaan.

“Dalam kegiatan itu ada 29 orang, 17 mahasiswa asing dan 12 mahasiswa lainnya anak UB. Ini merupakan rangkaian exchange program. Mereka datang ke FKUB untuk melakukan kegiatan dan penelitian di lab atau observasi rumah sakit. Dalam kegiatan tersebut ada program pebgenalan tempat wisata di Malang,” katanya.

Ia menjelaskan rombongan itu datang sejak Jumat (7/7) dengan kerja sama pihak travel.

“Mereka datang kemarin jam 2 siang sempat menginap bermalam di sana. Rencananya hari ini pulang,” jelasnya.

Sementara itu Dekan FKUB, Dr dr Wisnu Barlianto, menyatakan telah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan terkait (negara asal). Selain itu pihak kampus telah mengirimkan tim Emergency Disaster untuk bergabung dengan tim kepolisian dan BASARNAS di lokasi.

“FKUB telah dan akan selalu berupaya keras dengan berkoordinasi dengan BASARNAS dan tim kepolisian di lokasi,” ujarnya.

“FKUB memohon doa kepada masyarakat dan semua pihak agar proses pencarian dan evakuasi dimudahkan sehingga kedua mahasiswa dan ketiga tour guide dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” harapnya.(der)