Tiga Tahun Terakhir, Wilayah Malang Selatan Alami Penurunan Tanah 3 Meter

Ketua grup Riset Geoinformatika, Fatwa Ramdani. (Lisdya)
Ketua grup Riset Geoinformatika, Fatwa Ramdani. (Lisdya)

MALANGVOICE – Grup Riset Geoinformatka, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (Filkom UB) melakukan analisis terhadap pergerakan vertikal dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa.

Ketua grup Riset Geoinformatika, Fatwa Ramdani mengungkapkan dalam kurun waktu tiga tahun pihaknya telah mengumpulkan data. Melalui Pendekatan Differensial Interferogram Synthetic Aperture Radar (DinSAR) dilakukan untuk mendapatkan informasi perubahan secara vertikal dari permukaan muka tanah.

Dalam waktu tiga tahun tersebut, wilayah Malang Raya bagian Selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan yakni hampir tiga meter. Sementara wilayah tengah dan utara tidak mengalami perubahan yang signifikan.

“Itu bisa dilihat pada gambar warna merah itu penurunan,” katanya sembari menunjuk gambar.

Sementara itu, wilayah paling utara, seperti Surabaya dan Pulau Madura mengalami kenaikan muka tanah sekitar tiga cm.

“Bahkan lempeng Australia juga terus bergerak mendorong ke arah utara menuju selatan Pulau Jawa sekitar 71 mm/tahun,” tegasnya.

Fatwa mengimbau kepada masyarakat Malang Raya untuk mempertimbangkan struktur bangunan yang tahan terhadap perubahan penurunan muka tanah.

“Ini untuk mengantisipasi kerugian yang dialami masyarakat,” paparnya.(Der/Aka)