MALANGVOICE – Tim Gabungan Independent Pencari Fakta (TGIPF) bergerak lebih dari satu pekan menginvestigasi Tragedi Kanjuruhan di Malang.
Tim ini mengumpulkan informasi dan barang bukti yang didapat selama peninjauan di lapangan.
Hasilnya, berbagai rekaman CCTV, selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan juga sudah diterima TGIPF yang akan jadikan sebagai barang bukti, dan kemudian diolah oleh tim.
Baca Juga: Alhamdulillah Malang Kondusif, Aremania Manut Imbauan Menko Muhadjir
Selain itu, dua anggota TGIPF, Akmal Marhali dan Anton Sanjoyo terus menggali keterangan dari Tim Gabungan Aremania untuk mendapat kesaksian dan informasi penting.
Para perwakilan Aremania ini menyampaikan harapan dan tuntutan kepada TGIPF.
“Kepada TGIPF teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian mereka secara bergantian dari berbagai tribun, juga tuntutan kepada penyelenggara kompetisi,” ujar Akmal Marhali, dalam rilis yang diterima MVoice, Senin (10/10).
Usai menghimpun berbagai kesaksian dari Tim Gabungan Aremania, Anggota TGIPF Akmal Marhali didampingi salah satu anggota Aremania menemui beberapa korban dan saksi mata tragedi Kanjuruhan yang masih hidup.
Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan, ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen,” ucap Akmal Marhali yang juga Koordinator Save Our Soccer ini.
Saat menemui beberapa korban, Akmal mendengar kesaksian luka pada korban, mata korban mulai dari menghitam kemudian memerah, kemudian ada yang masih merasakan dada sesak.
Akmal menilai, rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak, termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan.
Beberapa hari di Jawa Timur, selain bertemu korban dan sakti mata, TGIPF sudah berhasil bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait. Baik dari unsur kepolisian, Brimob, kemudian unsur Panitia Pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer dan juga unsur-unsur TNI.
Tim ini akan terus bergerak sampai batas waktu yang ditentukan Presiden Joko Widodo, yakni secepat-cepatnya.(der)