Tersumbat Sampah, Luapan Arus Sungai Meluber ke Jalan

Sampah-sampah yang telah meluap ke jalan di Jalan Raya Beji (Istimewa)

MALANGVOICE – Sampah yang menyumbat dan juga debit air sungai yang meningkat mengakibatkan aliran Sungai Brantas meluap ke jalan. Seperti yang dilihat di Jalan Raya Beji pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB. Aliran sungai yang meluap ke jalan ini membawa lumpur dan sampah yang berisiko membahayakan pengguan jalan.

“Setiap kali hujan deras selalu terjadi luapan air di jalan raya itu,” jelas Koordinator TRC PB BPBD Kota Batu, Suhartono (06/11). Ia merekomendasikan agar dinas terkait seperti DPUPR Kota Batu melakukan survei ulang saluran drainase agar segera dilakukan tindakan normalisasi saluran.

Suhartono menambahkan air beserta material sampah yang meluber ke jalan terjadi di beberapa titik setiap kali hujan lebat dan deras. Di antaranya, di Jalan Raya Beji, Torongrejo, Sidomulyo, Bumiaji dan beberapa lokasi di Temas.

Ditambah lagi di bawah jembatan wilayah Beji terdapat batang kayu melintang yang menghambat aliran sungai. Selain sampah yang menyumbat, luberan air disebabkan penampang saluran air yang tak mencukupi akibat mengalami pendangkalan.

“Masalah ini merupakan masalah bersama yang menjadi tanggung jawab bersama,” jelasnya. Ia menghimbau agar masyarakat melihat sungai bukan sebagai tempat sampah. Juga merekomendasikan DLH untuk membuat regulasi dan penindakan bagi pembuang sampah di sungai.

Ia mengatakan bahwa sampah adalah masalah utama yang harus segera diselesaikan. Karena jika drainase diperlebar namun sampah masih menumpuk akan menjadi usaha yang sia-sia karena air tetap saja akan tak tertampung.

Usaha preventif sudah terlamabat dilakukan, sekarang masyarakat hanya bisa menerima dampaknya. Karena berdasarkan rilis resmi BMKG yang memaparkan hasil analisis perkiraan cuaca sepekan mendatang potensi peningkatan curah hujan perlu diwaspadai.

Akibat dinamika atmosfer yang tidak stabil maka mengakibatkan tingginya curah hujan. Curah hujan ini dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan.

Faktor berikutnya aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia. Serta adanya pusaran angin (sirkulasi siklonik) yang terpantau di beberapa tempat. Gelombang-gelombang ini dapat mendorong terbentuknya daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar provinsi Indonesia. Termasuk di Jawa Timur.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan musibah hidrometorologi.

“Musibah puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es. Maupun dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” urai Guswanto (06/11).(der)