Tantangan MEA: Masyarakat ASEAN Masih Resisten dengan MEA

Assc Prof Ahmad Martadha Mohammed PhD dari Universiti Utama Malaysia
Assc Prof Ahmad Martadha Mohammed PhD dari Universiti Utama Malaysia. (istimewa)

MALANGVOICE – Perwujudan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menghadapi satu masalah besar, yakni resistensi masyarakat ASEAN itu sendiri.

Hal itu disampaikan Assc Prof Ahmad Martadha Mohammed PhD dari Universiti Utama Malaysia, pada seminar internasional bertema ‘Kebijakan Ekonomi Politik Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN’, di Aula Gedung A Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya, tadi siang.

Menurutnya, hubungan masyarakat ASEAN (ASEAN Community) terdiri dari tiga bagian, yaitu ASEAN Economic Community, ASEAN Security Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community. Hanya saja resistensi masih membayangi masyarakat ASEAN, karena ada kecenderungan membanggakan tradisi dan budaya masing-masing.

“Berbeda dengan Uni Eropa yang memiliki kesamaan budaya, termasuk bahasa, dalam membangun hubungan di antara masyarakatnya,” kata dia.

Menurutnya, masyarakat ASEAN masih belum melihat perlunya kesatuan masyarakat yang memiliki satu bahasa dan identitas lain yang serupa. Sehingga, saat ini masyarakat di ASEAN masih belum layak disebut dan sudi menyebut dirinya masyarakat ASEAN.

Sementara Dekan FIA UB, Prof Dr Bambang Supriyono MS, dalam sambutannya, mengatakan, kerjasama yang terjalin antar kampus lintas negara harus dilanjutkan ke jenjang lebih mendalam di tahun mendatang.

Hal itu penting, agar terjadi pertukaran ilmu dan informasi bermanfaat untuk masing-masing kampus terutama berkaitan dengan era MEA.

“Semoga kegiatan semacam ini berlanjut ke bentuk kerjasama lain, seperi penelitian bersama antar dosen di masing-masing kampus di Indonesia, Malaysia dan Thailand,” pungkasnya.