MALANGVOICE – Menanggapi wacana SPP gratis bagi siswa SMA/SMK di Jawa Timur yang bakal diberlakukan pada Juli mendatang, Waka Kesiswaan SMKN 3 Malang, Hadi Sasmianto mengatakan, seharusnya SPP gratis lebih mengarah kepada siswa kurang mampu.
“Sebenarnya bagus, tetapi alangkah baiknya keluarga siswa yang mampu ini, SPP-nya disubsidikan lagi ke siswa golongan menengah bawah,” katanya belum lama ini.
Selain itu, dengan adanya SPP gratis, dikatakan Hadi, apabila Pemprov membayarkan tanggungan SPP siswa sesuai dengan tempo tanggal tidak jadi masalah. Namun, apabila pembayaran mengalami keterlambatan, maka pihak sekolah merasa dirugikan.
“Dari Pemprov kan per jurusan diberikan subsidi Rp 133 ribu, nah kalau mereka membayar per bulan ya nggak masalah. Tapi kalau tiga bulan sekali? Ya tekor kita, dana dari mana untuk membayar?,” ungkapannya.
Sebab, dijelaskan Hadi, SPP siswa digunakan untuk operasional sekolah, seperti misalnya di SMKN, maka uang SPP akan digunakan untuk biaya praktik siswa.
“SPP yang dibayar itu sebenarnya ya dari kebutuhan sekolah,” tegasnya.
Diketahui, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika SPP gratis bukan berarti tidak membayar sama sekali. Namun, sifatnya seperti sumbangan yang diberikan dengan nominal sama, namun pembayarannya bergantung nominal SPP yang ditentukan di daerah tersebut.
Seperti di SMKN 3 Malang, SPP jurusan TKJ sebesar Rp 200 ribu, dan jurusan lain sebesar Rp 160 ribu. Kemudian, Pemprov telah memberikan anggaran lalu dibagi per siswa selama satu tahun ke depan. “Jadi, dari Pemprov itu misal ratusan juta, terus dibagi dan ketemunya Rp 133 ribu itu,” paparnya.
Dengan demikian, Hadi berharap Pemprov lebih bijak dalam memilah SPP maupun seragam gratis bagi siswa SMA/SMK Negeri. “Harus dipilih dan dipilah, kalau bisa bantuan itu untuk anak-anak yang kurang mampu saja,” tandasnya.(Der/Aka)