MALANGVOICE – Isu – isu lingkungan terus digelorakan Kota Malang. Termasuk tentang pembangunan infrastruktur yang perlu harmonisasi atau selaras dengan kepentingan lingkungan.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Malang Sutiaji saat menghadiri Indonesia Green Growth & Sustainability Expo 2019 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Rabu (26/6). Dalam sambutannya, Sutiaji menyampaikan bahwa untuk mengharmonisasikan secara terpadu antara pembangunan infrastruktur dengan pembangunan lingkungan menjadi sebuah keniscayaan. Diperlukan pula komitmen kuat dari perumus dan pengambil kebijakan beserta stake holder yang ada.
“Beriringan dengan hal tersebut, juga perlu terus didorong adanya regulasi yang mampu memberikan jaminan dan perlindungan atas koservasi lingkungan serta mampu mereduksi efek industrialisasi yang dapat merusak lingkungan,” kata Sutiaji.
Ia menambahkan, bahwa rangkaian kegiatan bertemakan Green Products and Services For National Economic Competitiveness merupakan upaya strategis penguatan aspek komunikasi dan jaringan bagi para pemangku kepentingan ekonomi Nasional, sekaligus sebagai aksentuasi keterkaitan daya tarik investasi untuk pengembangan ekonomi, aktifitas industri dan perdagangan serta jasa-jasa hijau dalam skema public private partnership. Tujuannya mendorong daya saing produk nasional dengan tetap peduli terhadap lingkungan, sebagai ikhtiar dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
“Tentu jalinan kebersamaan yang terbangun pada hari ini, semoga mampu menjadi modal bagi kita untuk terus memantapkan komitmen dalam memajukan pembangunan di segala bidang kehidupan, utamanya di bidang lingkungan yang berkelanjutan,” sambung dia.
Pria berkacamata ini menambahkan, bahwa isu kekinian adalah sebuah paradigma pembangunan yang berwawasan lingkungan. Terlebih ada tantangan besar atas efek negatif dari industrialisasi, serta konsekuensi dari peningkatan populasi penduduk yang akhirnya demand atas hunian juga terus bertambah.
“Demand atas infrastruktur juga bertambah, dan akhirnya lahan- lahan hijau berupa menjadi tanaman tanaman mega beton ( bangunan). Ini berkontribusi dalam pemanasan global, ” tutupnya.(Hmz/Aka)