MALANGVOICE – Meyakinkan lulusan Politeknik Negeri Malang (Polinema) lebih terampil dan mempermudah mencari pekerjaan, salah satu upaya yang dilakukan oleh program studi Teknik Sipil adalah bekerja sama dengan Trimble Solutions Rep. Office Indonesia untuk penggunaan aplikasi Tekla dalam kurikulum pengajaran.
Ketua Jurusan Teknik Sipil, Sumardi mengatakan, aplikasi tekla ini merupakan aplikasi terkini untuk pembelajaran teknik sipil yang banyak direkomendasikan oleh berbagai pihak.
“Jadi, setelah penandatanganan kerjasama kami lanjutkan dalam bentuk seminar implementasi Building Information Modeling (BIM),” ujarnya usai workshop evaluasi, Rabu (28/9).
“Pelaksanaan workshop evaluasi pengembangan kurikulum sebelumnya telah dilaksanakan sejak 1 Agustus kemarin,” tambahnya.
Penggunaan aplikasi tekla ini, lanjut Sumardi diklaim sangat membantu dalam pengajaran dan praktikum sebelum melaksanakan praktek yang sesungguhnya di lapangan. Dan sesuai dengan peraturan dari Kementerian PUPR nomor 22 tahun 2018 dijelaskan bahwa pembangunan gedung negara tidak sederhana tersebut wajib menggunakan BIM.
“Dengan tekla dari Trimble ini sangat mempermudah pembuatan BIM bagi mahasiswa ataupun dosen,” tegasnya.
Selain mempermudah, penggunaan tekla juga mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 yang semakin canggih dengan fenomena disruptive innovation.
“Saat ini, BIM sudah dimasukkan ke beberapa mata kuliah yang tersebar dalam beberapa semester jurusan teknik sipil Polinema yang sedang melakukan peningkatan kapasitas jurusan. Dalam acara seminar ini kami menghadirkan pemateri dari Trimble Solutions Rep. Office Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, Pembantu Direktur IV Polinema, Luchis Rubianto sangat mengapresiasi pelaksanaan seminar implementasi BIM yang dinilai selaras dengan program Polinema khususnya yang terkait dengan sertifikasi bagi para lulusan Polinema.
“Pertama itu dosen yang harus terlebih dahulu ditingkatkan, apabila dosen sudah menguasai maka untuk mengajar ke mahasiswa akan lebih mudah,” ungkap Luchis.
Untuk memberi dukungan, Luchis menawarkan kepada Trimble Solutions Rep. Office Indonesia untuk menjadikan Polinema sebagai center of excellence untuk memusatkan penguasaan tekla di Polinema.
“Ini nantinya akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Trimble Solutions Rep. Office Indonesia dan juga Polinema,” imbuhnya.
Sementara itu, Country Manager Trimble Solutions Rep. Office Indonesia, Aji Pamadaraji menjelaskan aplikasi tekla yang akan digunakan oleh mahasiswa Teknik Sipil Polinema ini sudah menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan yang ada saat ini.
“Ini merupakan sumbangsih terhadap negara, sebenarnya aplikasi tekla harus berbayar, tapi di Polinema diberikan secara percuma untuk dipakai hingga 120 user,” ungkapnya.
“Apabila dinominalkan bagi 120 user bisa mencapai sekitar Rp 25 milyar. Sedangkan Politeknik di Jawa Timur hanya Polinema saja yang telah bekerjasama bersama Trimble Solutions Rep. Office Indonesia,” tandasnya.(Der/Aka)