MALANGVOICE – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur, Jumat (18/9) siang ini menggelar seminar bertema: Pilkada Serentak di Jatim yang Berintegritas dan Bermartabat.”
Seminar akan digelar setelah salat Jumat bertempat di Inna Simpang Hotel. Surabaya. Perwakilan 19 kabupaten/kota di Jatim yang menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) secara serentak, 9 Desember 2015 mendatang, ikut hadir di acara ini.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo akan bertindak sebagai keynote speaker. Pembicara seminar antara lain, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Ketua KPU Jatim Eko Sasmito, dan Ketua Bawaslu Jatim Dr Sufyanto.
Sejumlah kalangan ikut diundang PWI Jatim , seperti komisioner KPUD dan Panwaslu dari 19 kabupaten/kota di Jatim yang menggelar pilkada serentak, pengurus parpol dan ormas di Jatim, kalangan perguruan tinggi, pimpinan media massa, kalangan profesional, dan lainnya.
Ketua Pelaksana Seminar, Ainur Rochim mengatakan, seminar ini bagian kontribusi PWI Jatim memberikan pencerahan kepada publik terkait agenda pilkada serentak.
Ainur Rohim, yang juga Wakil Ketua PWI Jawa Timur Bidang Organisasi menyebutkan, masing-masing nara sumber akan mengangkat tema berbeda. ”Pakde Karwo sebagai keynote speaker diharapkan memaparkan realitas terkait pilkada serentak dalam perspektifnya,” katanya.
Kapolda Jatim berbicara dalam perspektif kamtibmas secara umum, Pangdam V/Brawijaya dalam perspektif back up TNI kepada Kepolisian terkait pengamanan pilkada serentak.
KPU Jatim berbicara terkait persiapan dan aspek lain yang melingkupi pelaksanaan tahapan pilkada serentak. Sedangkan Bawaslu Jatim dalam perspektif pengawasan dan monitoring tahapan pilkada serentak.
Ketua PWI Jawa Timur, Achmad Munir menambahkan, seminar bertujuan agar publik tahu dan paham bagaimana pilkada serentak itu dipersiapkan dan digelar, sehingga diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Terlebih nilai anggaran yang dialokasikan untuk menggelar pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim, dikatakannya, tak kecil. Besaran kebutuhan anggarannya sekitar Rp 600 miliar.
Munir mengatakan bahwa pilkada serentak yang berintegritas dan bermartabat dipastikan bisa menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi politik-sosial yang kuat.
Modal kepemimpinan yang legitimated, kapabel, kompeten, profesional, akuntabel, dan akseptabel juga berdampak pada pembangunan di tingkat lokal dan regional yang bergerak dinamis, sehingga bisa mempercepat capaian peningkatan kesejahteraan rakyat di tingkat lokal.
”Yang terpenting pilkada serentak mesti berjalan aman dan kondusif, sehingga tak makin memperberat beban perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun ini,” jelasnya.-