Sering Keputihan? Jangan Diremehkan, Periksa Organ Intimmu Apabila Terjadi Ini

Bidan Pelaksana Lanjutan Puskesmas Arjuno Esti Ardiana. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Keputihan atau Flour Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).

Keputihan fisiologis ini biasanya terjadi setiap bulan, dan muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan jenis ini tidak berbau, berwarna dan tidak gatal.

Sedangkan keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi, biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit.

“Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil,” kata Bidan Pelaksana Lanjutan Puskesmas Arjuno Esti Ardiana.

Esti menambahkan, keputihan bisa disebabkan karena infeksi maupun non-infeksi. Leher rahim secara normal mengeluarkan cairan berwarna bening, bersih, tidak berlebihan dan tidak menimbulkan keluhan.

“Ada juga karena pergantian hormon,” imbuhnya.

Keputihan yang normal umumnya terjadi menjelang masa subur. Namun, ketika keputihan disertai rasa gatal, berbau dan kemerahan atau rasa panas dan nyeri, harus diwaspadai karena merupakan pertanda infeksi vagina.

“Gak bisa dihilangkan, asalkan keputihannya fisisologis. Tapi kalau gatal dan berbau kemudian berwarna hitam itu harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosanya,” pungkasnya.

Untuk itu, Esti memberikan tips guna menjaga kebersihan bagian kewanitaan

1. Mengetahui organ reproduksi yang normal secara anatomis dan fisiologis

2. Jauhi zat-zat kimia yang berbahaya

3. Mencegah terjadinya penyakit menular seksual

4. Hindari penggunaan vaginal douching (pembersihan vagina dengan cairan kimia) secara rutin atau tanpa indikasi

5. Cegah iritasi dan penggunaan bahan-bahan alergenik

6. Kenali siklus haid yang normal dan segera mencari pertolongan apabila terdapat masalah

7. Bersihkan dengan air bersih dan keringkan dengan handuk atau tissue bersih setelah buang air kecil dan buang air besar

8. Membersihkan vagina dari depan ke belakang atau vagina ke anus, bukan sebaliknya

9. Memakai cairan pembersih khusus kewanitaan (feminine hygiene) dengan pH sesuai

10. Memakai pakaian dalam dari katun yang menyerap keringat dan bersih, lalu menggantinya 3 kali sehari atau bila terasa lembab. (Der/Ery)